Basis Kultur Jadi Kunci Pengendalian Inflasi di Sulawesi Selatan
Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa di Makassar, Senin (24/10/2022). Foto: Hira/Man
Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa menilai basis kultur yang dimiliki masyarakat menjadi alasan dampak inflasi dan krisis ekonomi Sulawesi Selatan tidak signifikan. Bahkan pengendaliannya relatif lebih baik. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan ekonominya yang masih positif.
“Kita tahu Krisis energi krisis keuangan ya sampai krisis pangan perubahan Iklim perang ukraina itu membawa dampak yang luar biasa terhadap perekonomian global. Kita lihat bagaimana Inggris ya, bagaimana di Prancis, bahkan sampai Jerman melakukan subsidi, energi dan sebagainya yang jumlahnya tidak tertolong. Kita melihat ternyata Di Sulawesi selatan ini itu tidak terlalu signifikan,” ungkap Agun ketika ditemui tim Parlementaria di Makassar, Senin (24/10/2022).
Lebih lanjut dirinya melihat, masyarakat Sulawesi Selatan memiliki tradisi semangat hidup untuk berjuang membangun dirinya sejahtera sangat baik. Hal itu menjadikan masyarakat tergerak membangun kemandirian yang baik.
“Kita bisa lihat bagaimana sejarah orang bugis sampai ke berbagai negara. Nah sehingga pada posisi posisi itu.Produk produk yang dihasilkan itu salah satu fakta potensi. Misalkan ada kain, ada sejumlah makan makanan, ada konro, ada contoh ada Palubasa,” lanjut Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ia pun mengaku tidak heran ketika di Sulsel berbagai perusahaan seperti Trans dan Vivo memberikan fasilitas bagi UMKM di Sulawesi Selatan. Menurutnya, kultur tersebut menjadi penggerak bagi masyarakat untuk menjaga aspek perekonomian.
“Ini daerah saya ini wilayah saya, datang kemari boleh dagang boleh usaha tapi jangan ada semena mena, kami punya hak di sini. Nah itu kultur yang menurut hemat saya.Di satu sisi yang membuat Sulawesi Selatan ini tetap baik,” pungkasnya. (hal/aha)