Presiden AIPA Dukung Demokrasi di Myanmar
Ketua DPR RI Marzuki Alie mendukung proses pembangunan, reformasi sistem pemerintahan, dan demokratisasi di Myanmar. "Sudah banyak kemajuan yang diraih oleh Myanmar, terutama dalam hal proses pembangunan, reformasi sistem pemerintahan, dan demokratisasi,"kata Ketua DPR Marzuki Alie saat melakukan kunjungan ke kota Nay Pyi Taw, bertemu dengan Presiden Myanmar U Thein Sein baru-baru ini.
Ketua DPR RI sebagai Presiden AIPA mengaspesiasi perubahan-perubahan positif yang terjadi di Sistem pemerintahan Myanmar. “Masyarakat ASEAN akan terus mendukung transformasi politik yang damai di Myanmar. Indonesia yang telah mengalami proses reformasi politik juga memiliki komitmen untuk mendukung secara konkret demokratisasi di Myanmar,” kata Marzuki Alie
Marzuki Alie mengatakan, segenap masyakarat ASEAN, khususnya rakyat Indonesia sangat mengapresiasi langkah berani dari Presiden Myanmar U Thein Sein membebaskan 651 tahanan politik di Myanmar pada bulan Januari lalu. “Semoga komitmen Yang Mulia Presiden dapat segera diiringi dengan reformasi hukum yang memadai,” katanya.
Menurut Marzuli Alie, perubahan-perubahan di Myanmar akan memberikan hasil yang positif bagi kemajuan proses pembangunan Myanmar di masa yang akan datang, terutama dengan semakin terbukanya kesempatan Myanmar untuk menjalin kerjasama dengan negara lain, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
Marzuki Alie juga mengucapkan selamat kepada segenap warga Myanmar atas keanggotaan penuh Parlemen Myanmar di AIPA. "Sebagai bagian dari satu keluarga besar, ASEAN dan AIPA, Myanmar dapat meningkatkan partisipasinya baik dalam organisasi tingkat regional maupun internasional, berdasarkan prinsip kerjasama dan perdamaian,"katanya.
Dia berharap pula agar Myanmar dapat turut menyukseskan Sidang Umum AIPA ke 33 yang akan diselenggarakan di Lombok, Indonesia pada bulan September mendatang. Kerjasama bilateral antara Myanmar dan Indonesia sudah berjalan baik selama lebih dari 60 tahun. Kedua negara juga memiliki beberapa kesamaan, yaitu masyarakat yang heterogen dari berbagai etnis, budaya, dan agama,"ujarnya.
Pada tahun 1997, lanjutnya, Indonesia adalah salah satu pihak utama yang mengupayakan keanggotaan Myanmar di ASEAN. Pemerintah dan Parlemen Indonesia juga terus berupaya untuk membuka celah bagi program-program kerjasama bilateral, baik dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, maupun pertahanan-keamanan.
Memandang kemajuan pesat dalam nilai total perdagangan Indonesia dan Myanmar, Marzuki Alie mewakili delegasi Indonesia meyakini bahwa dalam kerjasama bilateral, aktifitas perdagangan kedua negara akan terus meningkat, bukan hanya dari segi nilai perdagangan, tetapi juga peningkatan variasi arus barang dan jasa. “Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan Myanmar sebagai partner dagang yang signifikan di kawasan, terutama dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di Myanmar,”jelasnya.
Dengan ada Pertemuan antara Ketua DPR RI dan Presiden Myanmar tersebut, Marzuki Alie mengharapkan dapat terciptanya kesepahaman yang lebih baik antara Indonesia dan Myanmar. Stabilitas politik di Myanmar merupakan hal yang sangat penting di kawasan. "Baik Pemerintah maupun Parlemen Indonesia juga siap untuk mempererat kerjasama dengan Myanmar di berbagai bidang,"tegas Marzuki Alie.
Selain bertemu dengan Presiden Myanmar, Ketua DPR Marzuki Alie didampingi Hayono Isman dan Sidarto Danusubroto, bertemu dengan Ketua Pyithu Hluttw (DPR Myanmar) HE. Mr. Thura U Shwe Mann dan Ketua Amyotha Hluttaw (Senat Myanmar) Khin Aung Myint. (as)