Yogya Sambut Sidang AIPA
Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut tamu 100 lebih anggota delegasi dari 10 negara Asean yang mengikuti Sidang Komite Eksekutif AIPA (Asean Inter-Parliamentary Assembly) tanggal 8-9 Juli 2012. Tuan rumah yang dikenal dengan sebutan Kota Budaya/Batik terlihat sedikit bersolek.
Billboard berisikan ucapan selamat datang ‘Welcome Delegates’ terlihat di gerbang kedatangan utama bandara Adi Sucipto. Semarak umbul-umbul dan spanduk juga mewarnai jalan jalan raya Yogya-Solo menuju ke tempat pelaksanaan acara yang dipusatkan di Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta.
Sebagian warga Yogya antusias ketika ditanya tentang persidangan AIPA yang berlangsung di wilayah mereka, sebagian yang lain ‘adem ayem’. “Saya tahu sidang AIPA ini pertemuan anggota DPR se-Asean,” kata Dwi Prasetyo seorang karyawan saat ditemui di kawasan Prawirotaman, Yogya, Senin (9/7/12).
Sedangkan Wati seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Pandean mengaku tidak paham dengan AIPA. Sambil menunjuk sejumlah spanduk ia mengatakan senang apabila Yogya menjadi tuan rumah acara internasionak yang dihadiri tamu-tamu mancanegara. “Lha iya, kalau tamunya belanja oleh-oleh yang banyak disini baguskan,” imbuhnya dengan logat Jawa yang kental.
Wakil Ketua BKSAP, Sidarto Danusubroto menjelaskan dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan persidangan international ini adalah upaya DPR untuk memperkenalkan keragaman Indonesia. "Dialog antar parlemen dapat. membangun pemahaman yang benar antar negara, dan kita punya kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia yang luas ini. Kita harap mereka bisa eksplore potensi kita dan belanja, berinvestasi ini bisa meningkatkan ekonomi daerah,"paparnya.
Sementara itu anggota delegasi dari Thailand Abdullah Daudmareyo terlihat antusias dengan kehadirannya di DIY. Dalam upacara welcome dinner ia secara khusus menampilkan kebolehannya menyanyi lagu Indonesia. "Terima kasih atas sambutan hangat di Yogya, saya akan bawakan satu lagu negeri ini yang sudah sangat saya kenal, Burung Kakak Tua," ujarnya disambut tepuk tangan meriah para delegasi.
Mahasiswa dari Istitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta turut menyambut peserta sidang AIPA dengan menampailkan tarian klasik, epos Mahabarata yang penuh daya magis. Kehangatan Asean makin terasa saat mereka mengajak delegasi mencoba menari dengan kuda lumping dalam tari Jatilan kreasi baru. (iky) foto:ry/parle