Ketua DPR dan Presiden SBY Singgung Soal Kedelai
Aksi mogok produksi pengusaha tempe karena melonjaknya harga kedelai menjadi perhatian Presiden SBY dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Saat acara Buka Puasa Bersama pejabat negara di rumah dinas Ketua DPR, komplek Widya Chandra, Jakarta Rabu (25/7) isu ini menjadi pembicaraan keduanya.
"Masalah tempe ini jadi pembicaraan kita, tadi saat ramah tamah buka puasa Pak Presiden membicarakannya secara informal," kata Marzuki kepada wartawan usai acara tersebut.
Ia mengaku dapat memahami penjelasan pemerintah naiknya harga kedelai adalah buntut dari gagal panen petani kedelai di Amerika Serikat yang mencapai angka 30 persen. Kondisi ini mempengaruhi pasar kedelai internasional apalagi saat ini permintaan negara raksasa Cina terhadap komoditas ini sedang tinggi.
"Langkah pemerintah untuk menghapus bea masuk impor kedelai menjadi 0 persen diharapkan dapat menjadi solusi sementara sehingga dapat menekan kenaikan harga di dalam negeri," lanjut politisi Partai Demokrat ini.
Namun dia mengingat kebijakan bea masuk impor 0 persen itu hendaknya berlaku sementara untuk melindungi petani kedelai di tanah air. Ia juga mengimbau para pengusaha tempe di tanah air untuk kembali berproduksi, karena makanan khas ini banyak menjadi menu favorit keluarga Indonesia.
Wartawan sempat menanyakan apakah acara buka puasa bersama pejabat negara di rumah dinas Ketua DPR menyediakan menu tempe dan tahu. "Tidak ada, kita ganti menu yang lain saja. Maaf ya untuk wartawan yang doyan tempe," papar Marzuki disambut tawa para jurnalis yang mengelilinginya. (iky)