Komisi V Soroti Fasilitas Di Bandara Soetta

10-08-2012 / KOMISI V

            Dalam rangka peninjauan kesiapan infrastruktur dan angkutan Lebaran Tahun 2012 di PT Angkasa Pura II, Komisi V DPR RI menyoroti kurangnya berbagai fasilitas yang diberikan kepada pengguna jasa transportasu udara di Bandara Soekarno Hatta.

            Wakil Ketua Komisi V DPR H. Mulyadi mengatakan, PT Angkasa Pura harus berbenah diri dan melakukan perbaikan-perbaikan. “Kalau tidak sekarang kapan lagi kita akan melakukan perbaikan dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” kata Mulyadi di PT Angkasa Pura II, Kamis (9/8).

            Apalagi, katanya, tahun 2014 Bandara Soekarno Hatta akan diperbaiki dan disejajarkan dengan bandara-bandara internasional negara tetangga, dan perbaikan berbagai hal itu harus dimulai dari sekarang.

            Banyak hal yang disoroti Komisi V DPR saat melakukan kunjungan spesifik ke bandara tersebut. Dari masalah X-Ray, ATC, parkir mobil, banyaknya pedagang yang berjualan secara liar, hingga taxi gelap yang banyak berkeliaran di bandara.

            Wakil Ketua Komisi V Muhidin M. Said mempertanyakan kesiapan SDM Air Traffic Control (ATC) menghadapi  padatnya penerbangan saat arus mudik. Padatnya jadwal penerbangan ini tentunya akan berpengaruh pada petugas ATC dalam menjalankan tugasnya.

            Tentunya, kata Muhidin, hal ini harus diantisipasi, jangan sampai petugas tersebut kelelahan yang dapat berpengaruh dengan kinerjanya.

            Muhidin juga mempersoalkan banyaknya taxi gelap yang berkeliaran di sekitar bandara Soekarno Hatta. Menurut Muhidin taxi-taxi tersebut tidak ada ijinnya dan menggunakan plat mobil hitam. PT. Angkasa Pura harus tegas menindak taxi-taxi tersebut, sebelum bertambah banyak dan sulit untuk diberantas.

            Komisi V DPR juga menyoroti pesawat yang harus antri sebelum melakukan take off. Penumpang pesawat harus menunggu kurang lebih 15 hingga 25 menit sebelum take off. Tentunya ini membuat penumpang kurang nyaman harus menunggu beberapa saat lamanya.

            Selain itu, sejumlah anggota Komisi V DPR mempertanyakan X-Ray yang pada jam-jam sibuk yang beroperasi hanya beberapa saja. Padahal, petugas X-Ray yang lain ada di situ. Kondisi ini tentunya menyebabkan antrian yang panjang sehingga terjadi penumpukan.

            Sementara Mulyadi mempertanyakan gate yang selalu berubah-ubah. Jika penumpang tidak rajin membaca, pasti penumpang tersebut akan memasuki gate yang salah. “Saya heran kenapa gate ini bisa berubah-ubah,” katanya.

            Mulyadi juga mempersoalkan pesawat yang tidak menggunakan garbarata saat menurunkan penumpang. Padahal, katanya, garbarata itu ada di sebelah pesawat tersebut, tapi penumpang harus bersusah-susah menggunakan bus untuk menuju bandara.

            Komisi V DPR juga menyoroti di Terminal I, dimana banyak para penumpang yang duduk di bawah, dan toilet yang kurang memperhatikan kebersihan.   

            “Rasanya dari tahun ke tahun setiap kita melakukan kunjungan ke sini selalu menghadapi persoalan yang sama,” kata Mulyadi.

            Jika kita menginnginkan bandara ini sejajar dengan bandara internasional negara tetangga seperti Singapura, tentunya kita harus melakukan perubahan total. “Itu harus kita lakukan,” tegasnya.

            Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Ali Muso,  yang mendampingi kunjungan Komisi V ke PT Angkasa Pura II mengatakan, pelayanan kepada masyarakat memang sudah harus berubah. “Saya malu tahun lalu yang ditanyakan Komisi V DPR, sekarang muncul lagi,” katanya.

            Dia setuju dan mendukung untuk melakukan perubahan pelayanan dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Sudah saatnya harus berubah dan itu harus dimulai dari sekarang.

            Sementara Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II Rinaldo J. Aziz mengatakan, hal yang disampaikan Komisi V DPR sangat berkaitan dengan kapasitas penumpang yang sudah tidak memadai, kapasitas parkiran yang juga tidak memadai dan kapasitas bandara yang juga tidak memadai.

            Solusi dari semua itu adalah penyelesaian Terminal 3 yang dapat mengurangi kepadatan Terminal 1 dan Terminal 2.

            Dia mendukung perubahan di Bandara Soekarno Hatta dan memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat.

            Menyinggung antisipasi lonjakan penumpang menjelang lebaran 2012, dia mengatakan siap dan akan melakukan yang terbaik bagi penumpang pengguna jasa pesawat. Untuk itu, katanya, pihaknya telah membentuk Posko Angkutan lebaran dari H-9 hingga H+7. (tt)foto:wy/parle

BERITA TERKAIT
Roberth Rouw Soroti Efisiensi BUMN dan Infrastruktur Bandara Halim
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw melakukan kunjungan kerja ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk meninjau...
Musa Rajekshah Soroti Masalah Kenaikan Tarif Layanan dan Pengembangan Pelabuhan
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Musa Rajekshah mengungkapkan beberapa persoalan terkait sektor pelabuhan yang hingga kini masih...
Kemhub Harus Maksimalkan Potensi PNBP Perhubungan Laut
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, meminta Kementerian Perhubungan untuk memaksimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan...
Lasarus: Digitalisasi Pelabuhan Tanjung Priok Efektif Tingkatkan PNBP
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Tim Kunjungan Lapangan Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Tanjung Priok, Lasarus, mengapresiasi penerapan sistem manajemen...