Pertamina Diharap Perhatikan Aspirasi Pelaku Usaha Pertashop

01-02-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK saat mengikuti RDP dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Foto: Oji/nr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK meminta Pertamina untuk merespon cepat aspirasi yang dialami pelaku usaha Pertashop di berbagai pelosok desa di Indonesia. Amin mengatakan para mitra Pertamina tersebut mengalami kerugian akibat pembeli yang lebih memilih membeli BBM yang lebih murah seperti Pertalite, sedangkan Pertashop sendiri hanya menjual BBM non subsidi, Elpiji non subsidi, pelumas dan produk pertamina ritel lainnya yang belum terlayani oleh Lembaga Penyalur Pertamina.

 

Terlebih, lanjut Amin para mitra Pertashop didominasi masyarakat kecil. "Ini saya menyampaikan aspirasi dari beberapa konstituen. Masyarakat yang sudah merespon mengikuti programnya Pertamina mendirikan Pertashop. Rata-rata mereka mendapatkan keuntungan sampai 11-12 persen. Tapi tahun kedua mereka bukan untung ya rugi lah, boso jowone buntung bu, enggak enak didengar," kata Amin dalam RDP dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

 

Adanya perbedaan harga yang cukup besar antara BBM subsidi seperti Pertalite dengan BBM non subsidi seperti Pertamax, membuat masyarakat tidak mau membeli di Pertashop. "Dengan adanya disparitas, selisih harga yang begitu besar antara SPBU dengan Pertashop ya orang gak mau beli ke Pertashop," jelas Politisi Fraksi PKS ini.

 

Senada dengan Amin, Anggota Komisi VI Deddy Yevri Hanteru Sitorus juga mempertanyakan tentang target Pertamina yang ingin mendekatkan sumber penyaluran energi BBM di tengah masyarakat dengan menyediakan outlet Pertashop di  berbagai desa di seluruh indonesia.

 

"Fakta bahwa (pelaku usaha) Pertashop itu ya rugi sekarang ini. Ini perlu mitigasi supaya pengusaha Pertashop itu terutama (bagi) mereka yang memang sangat membutuhkan itu bisa survive gitu. Saya agak ragu bahwa nanti di setiap desa ada outlet. Ini sangat penting, terutama di daerah 3T. Ini sangat dibutuhkan. Karena orang tanpa energi akan susah hidup dengan nyaman," kata Legislator Dapil Kalimantan Utara tersebut.

 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina telah berencana untuk melakukan kerja sama dengan BUMN-BUMN lain dengan mensinergikan beberapa layanan milik BUMN, sehingga dapat menambah nilai keekonomian Pertashop.

 

"Kami sekarang bersinergi pak dengan beberapa BUMN untuk mereka membangun ekosistem. Jadi satu adalah untuk Bulog, Bulog masuk untuk Rumah Pangan Kita, kedua adalah Agen BRIlink, ketiga adalah untuk Kantor Pos drop point, keempat adalah dengan PI untuk pupuk subsidi, kelima adalah agen Telkom, Telkomsel. Jadi dengan lima ini maka kita menambah keekonomian," jelasnya. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...