Legislator Soroti Pelaksanaan Program PMT Di Batam

03-02-2023 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay saat mengikuti Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat kerja dengan Pemkot Batam, di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (2/2/2023). Foto: Jaka/man

 

Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyoroti efektivitas program pemerintah terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang mengalami kondisi stunting di Kota Batam. Pasalnya, selain program ini sudah berlangsung kurang lebih 12 tahun, pemerintah juga kelihatannya akan mencoba mengevaluasi PMT diganti dengan program lain yang lebih menyasar kepada pemberian makanan tambahan juga, tapi sifatnya lebih lokal.

 

"Tadi kita sudah mendapat banyak masukan yang disampaikan kepada kami, tetapi tentu belum bisa langsung diterapkan secara langsung karena mungkin ada beberapa kendala terutama terkait pengemasan dan distribusi secara nasional. Misalnya, tadi ada usulan diganti susu, mungkin ini bisa, tapi harus dilihat dulu bagaimana cara membuat susunya, pengemasan agar bisa bertahan lebih lama dan juga mudah didistribusikan," ujar Saleh saat mengikuti Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat kerja dengan Pemkot Batam, di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (2/2).

 

Politisi F-PAN ini menambahkan, ada juga usulan pengganti PMT dari biskuit menjadi telur dan daging, cuma permasalahannya produk tersebut ada batas waktu yang tidak terlalu panjang. Kalau diganti daging juga butuh alat untuk penyimpanan pendingin dan tidak semuanya bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia.

 

"Yang penting PMT itu tetap berjalan dulu, sehingga upaya kita untuk menurunkan stunting Indonesia itu bisa berlangsung dengan baik dan keberlangsungannya terjamin di seluruh wilayah Republik Indonesia. Saya sebenarnya sampai sekarang ini belum mendapatkan laporan resminya terkait dengan kekurangan dan kelebihan daripada produk yang sudah ada ini, apalagi program ini sudah 12 tahun artinya selama ini tidak ada masalah menurut pemerintah," ungkap Saleh.

 

Legislator Dapil Sumut II ini menyatakan, program PMT selama ini kalau dari sisi distribusinya sudah efektif, bahkan menyasar sampai sel terkecil seperti Posyandu dan puskesmas terpadu. Tetapi dari sisi efektivitasnya ini yang belum ada laporan ilmiahnya, ini yang harus dijawab oleh ahli gizi. (jk/mh)

 

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...