Darmadi Berikan Catatan kepada BKPM terkait Capaian Realisasi Investasi 2022

06-02-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto saat mengikuti Rapat Kerja dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Jaka/nr

 

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja mencatat realisasi investasi tahun 2022 mencapai 100,6 persen atau sebesar Rp1.207,2 triliun. Capaian realisasi tersebut menunjukkan adanya tren persebaran investasi yang baik, yakni tidak hanya di wilayah Pulau Jawa, tetapi juga luar Pulau Jawa. Begitu juga dengan tren realisasi tenaga kerja yang terus tumbuh positif.

 

Melihat hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto meminta Kementerian Investasi/BKPM untuk dapat meningkatkan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, utamanya dalam memelihara investasi yang sudah masuk di Indonesia. Hal tersebut dikatakan Darmadi karena mendengar adanya keluhan dari investor yang merasa kesulitan mempertahankan keberlanjutan bisnisnya di Indonesia.

 

"Tentu kita berharap (Menteri Investasi/Kepala BKPM) Pak Bahlil bisa koordinasi dengan kementerian lain supaya bisa lebih mengerti. Kita mohon nanti dengan target yang begitu besar, tentu dengan tinggi lagi targetnya (investasi 2023) Rp1.400 triliun, kita harapkan tentu lebih kondusif, Pak," ujar Darmadi dalam Rapat Kerja dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

 

Lebih lanjut, terkait dengan naiknya target investasi tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp1.400 triliun, Darmadi mengingatkan agar Kementerian Investasi selain meningkatkan kuantitas investasi, juga dapat meningkatkan pula kualitas investasi yang ada di Indonesia. Sehingga, hal tersebut dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.

 

"Penambahan tenaga kerjanya ini nggak cukup besar, tidak sesuai dengan target investasinya. Ini solusinya seperti apa ini, Pak Menteri? Karena banyak kritikan bahwa investasinya harus berkualitas menciptakan lapangan kerja, menekan pengangguran begitu," tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

 

Terakhir, Legislator Dapil DKI Jakarta III ini juga meminta BKPM untuk dapat meningkatkan sosialisasi mengenai sistem perizinan berusaha atau Online Single Submission (OSS) yang dinilai belum banyak diketahui masyarakat. "Kemarin Imlek di Lapangan Banteng UMKM banyak itu. Saya datangi satu-satu (UMKM), tahu nggak NIB? rata-rata nggak tahu. Bayangkan di Jakarta ngga tahu (NIB), bagaimana dengan di daerah? lebih nggak tahu lagi, Pak. Jakarta aja nggak takhu. Sosialisasi penting sekali," jelasnya. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...