Legislator Komisi VI: PNM Bisa Berperan Mengentaskan Kemiskinan

26-03-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana saat diwawancarai usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VI DPR RI ke Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (25/3/2023). Foto: Anju/nr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana mengatakan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini bisa mengentaskan kemiskinan melalui progam-program yang sudah dijalankan. Hal ini mengingat PT PNM mengalami perkembangan yang pesat di Bali pada masa Pandemi Covid-19.

 

“Kalau hal ini, ini bisa digarap terus secara masif, di semua daerah wilayah Republik Indonesia ini, saya yakin ini juga akan membantu mengentaskan kemiskinan,” kata Ananta Wahana kepada Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VI DPR RI ke Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (25/3/2023).

 

“Hari ini, terbukti bahwa PMN hadir itu di dalam ikut menyelesaikan krisis kaitannya dengan Pandemi Covid-19,” sambungnya. Lebih lanjut, kata Ananta, juga membeberkan fakta perkembangan PNM dalam membantu masyakat setempat.

 

“Rakyat yang sampai ratusan ribu tidak bekerja, kemudian bisa diberi pinjaman, kemudian akhirnya bisa berpenghasilan, bisa menjadi tulang punggung keluarga karena banyak laki-lakinya pada saat pandemi ini di PHK, tidak berpenghasilan. Melalui PMN ini, saya yakin bahwa dia juga mengajarkan bagaimana membuat suasana gotong royong di antara masyarakat,” ujar Ananta.

 

Kendati demikian, Legislator Dapil Banten mendorong agar PNM juga harus mendapatkan sosialisasi Kebijakan Masif sampai ke tingkat Pemerintah Daerah. Hal ini diperlukan agar PNM tidak mendapatkan gangguan dari pesaing-pesaingnya di daerah. “Agar gerakannya PT PNM ini tidak diganggu oleh pengganggu-pengganggu yang merasa terganggu di daerah. Atau lebih tepatnya para rentenir,” beber Ananta.

 

Politisi Fraksi Partai PDI-Perjuangan menyebut PT Pemodalan Nasional Madani tak perlu diberikan bantuan oleh negara. Sebab, kata Ananta perusahaan tersebut mengalami perkembangan yang signifikan. "Rasanya PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) sudah tidak perlu lagi dibantu keuangan oleh negara. Misalnya PT. Permodalan Nasional Madani (PNM)  tidak perlu lagi. Karena sekarang ini yang awalnya Rp7 triliun sampai sudah Rp50 triliun. Kalau itu tadi luar biasa,” ucapnya.

 

“Ya, saya berharap kalau di Bali tadi sudah Rp500.000 antara Bali dan NTT, ini harus masif sampai ke tingkat desa. Sehingga masyarakat-masyarakat itu bisa terbantu dengan permodalan dan bisa bekerja lebih baik lagi," tutup Ananta. (aas/aha) 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...