DPR Bicarakan Isu Rohingya dengan Delegasi Parlemen Myanmar di AIPA
Persoalan etnis muslim Rohingya di Myanmar tidak dibahas secara spesifik dalam Sidang Umum AIPA ke-33 di Lombok, NTB 16-22 September. Kondisi ini karena keputusan Sidang Komite Eksekutif di Yogya beberapa waktu lalu, tidak menetapkan isu ini menjadi bagian dari agenda Sidang Umum.
“Komite Eksekutif tidak menetapkan isu Rohingya sebagai agenda Sidang Umum. Namun kita masih mungkin membicarakannya dalam pertemuan bilateral dengan Parlemen Myanmar yang telah mengkonfirmasi kehadirannya,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam konferensi pers di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/12).
Ia menambahkan delegasi Myanmar sebenarnya sempat menyampaikan keraguannya untuk datang ke Indonesia. Mereka mengaku risau pada maraknya aksi unjuk rasa yang memprotes kasus kekerasan yang terjadi pada etnis Rohingya. DPR selaku tuan rumah telah berusaha memberi penjelasan, termasuk delegasi Fraksi PKS yang berkunjung langsung ke Myanmar.
“Saya beri penjelasan kembali, persoalan itu tidak usah dikhawatirkan. Unjuk rasa di Indonesia tidak seperti yang mereka fikirkan sampai terjadi chaos, tidak,” lanjut Marzuki yang menjabat Presiden AIPA sampai tahun ini. Delegasi parlemen Myanmar yang akan dipimpin Ketua Bidang Politik akhirnya menyatakan hadir setelah sebelumnya meminta jaminan keamanan.
Ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan hadirnya tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, Ketua DPR mengatakan sepenuhnya menjadi kebijakan parlemen dari negara yang dulu dikenal dengan sebutan Birma ini.
“Ya, Aung San SuuKyi memang sudah jadi anggota parlemen. Tetapi yang kita undang adalah parlemen Myanmar. Kalau dia menjadi anggota delegasi tentu kita terima, tidak ada persoalan,” demikian Marzuki. (iky), foto : riska a/parle.