Putu Supadma Dukung Eksistensi BTN Dalam Pemenuhan Pembiayaan Rumah Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana usai menghadiri acara di Gianyar, Bali. Foto: Ist/nr
Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengakui peran aktif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sangat penting dalam menjalankan fungsinya sebagai bank yang fokus pada pembiayaan rumah rakyat.
Putu menegaskan peran tersebut perlu didukung berbagai stakeholder termasuk Komisi VI DPR, agar Bank BTN bisa lebih besar lagi dalam membiayai rumah rakyat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal itu diungkapkan Putu Supadma Rudana dalam keterangan tertulis yang diperoleh Parlementaria Jumat, (14/4/2023) di Gianyar, Bali.
"Backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, bukanlah tugas dari Bank BTN semata untuk bisa mengurangi angka yang sangat tinggi tersebut. DPR akan mendukung dengan menerbitkan berbagai regulasi agar sektor pembiayaan perumahan bisa tumbuh," ujar Putu.
Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, sektor properti khususnya perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya dampak langsung dari sektor perumahan akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya.
Ia pun juga mengapresiasi kerja-kerja BTN yang berkontribusi dalam penyediaan rumah bagi masyarakat. "DPR juga mengapresiasi Bank BTN yang berkontribusi sangat besar terhadap suksesnya program sejuta rumah yang menjadi andalan Pemerintahan Jokowi," jelas Putu.
Selain mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, lanjut Putu, sektor perumahan juga menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah. Sehubungan dengan hal tersebut, DPR mendukung Relaksasi POJK 48/POJK.03/2020 untuk Sektor Perumahan diperpanjang.
"Hal ini penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan," sambung Putu. Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait pembangunan perumahan untuk mendukung gerakan masyarakat mudah punya rumah seperti memberikan kemudahan perizinan.
Pasalnya, peluang bisnis pembangunan perumahan terbuka sangat lebar, dimana masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah termasuk para milenial yang jumlahnya sekitar 31% dari total penduduk Indonesia. Terakhir, Putu Supadma juga memastikan akan mengawal percepatan impelementasi Bank Tanah untuk ketersediaan lahan agar memudahkan suplai rumah terjamin dengan harga yang terjangkau. (tn/aha)