Kinerja BKKBN Kembali Dipertanyakan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) lembaga pemerintah non departemen yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera kinerjanya seringkali dipertanyakan Komisi IX DPR RI.
Kali ini Anggota Komisi IX DPR RI Mamat Rahayu (F-PG) kembali mempertanyakan kinerja BKKBN. Pasalnya BKKBN sudah menjalankan berbagai program pengendalian jumlah penduduk, namun pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi.
"Sebetulnya letak kekurangannya dimana, apakah pada anggaran atau program”, kata Mamat saat Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI dengan Kepala BKKBN Sugiri Syarif yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX Novariyati Yusuf di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/9)
Padahal menurut Rahmat salah satu sasaran yang akan dicapai dalam program 2013 BKKBN adalah menurunkan laju pertumbuhan penduduk, sehingga program “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” tercapai.
“Belakangan ini semakin banyak Ibu melahirkan, ini berarti semakin banyak jumlah penduduk. Ini harus menjadi perhatian pemerintah terutama BKKBN”, ujarnya.
Mamat juga mempertanyakan, dengan anggaran BKKBN yang sedemikian besar program apa saja yang akan dilakukan BKKBN.
Sementara Arif Minardi (F-PKS) meminta Kepala BKKBN untuk memprioritaskan program utama dalam pengendalian jumlah penduduk. Arif juga meminta BKKBN untuk memilah program-program yang sesuai dengan wilayah.
Karena menurutnya banyak ditemukan program BKKBN yang tidak sesuai lagi untuk daerah perkotaan, tapi masih tetap dijalankan.
Dalam paparannya Kepala BKKBN Sugiri Syarif menyampaikan pagu anggaran BKKBN Tahun 2013 sebesar Rp 2.601 Triliun. Sugiri juga mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 150.07 Milyar. (sc), foto : wahyu/parle.