DPR Desak PLN Optimalkan Energi Terbarukan
Komisi VII DPR mendesak PLN segera melakukan efisiensi anggarannya dengan menggunakan sumber energi terbarukan. "Efisiensi dengan energi terbarukan tentunya akan didorong dengan insentif,"ujar Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PAN Totok Daryanto, saat RDP dengan Dirut PLN Nur Pamuji, di Gedung Nusantara I, Selasa, (9/10).
Menurutnya, Jerman menggunakan energi terbarukan hampir 57 persen dari energi sollar cell, Kincir angin dan sebagainya. Sementara Indonesia masih belum mengolah dan mengeksplorasi secara maksimal seperti panas bumi, maupun energi matahari. "Kesungguhan kita kurang apakah pemerintah melalui ristek sudah membuat studi yang serius dengan mengembangkan energi terbarukan, hal ini yang harus dilakukan oleh PLN,"paparnya.
Terkait permintaan subsidiary loan agreement (SLA) PLN, lanjut Totok, harus dibahas serius oleh DPR bersama PLN. Sementara yang sudah menjadi komitmen harus segera dilakukan. "Bila tidak tepat memanajenya maka akan menimbulkan persoalan besar,"ujarnya.
Anggota DPR Bambang Wuryanto (F-PDIP) merasa prihatin dengan kondisi keuangan PLN yang terbelit utang. Seperti diketahui, pada Tahun 2008 utang PLN sebesar 190 triliun rupiah, 2009 sebesar 208 triliun rupiah, tahun 2010 meningkat jadi 258 triliun rupiah, sementara 2011 utangnya naik menjadi 289 triliun rupiah. (si)