Komisi I DPR Terima Senator Amerika Serikat

01-11-2012 / KOMISI I

Komisi I DPR menerima Senator Amerika Serikat Richard Lucar, membicarakan isu-isu internasional, domestik dan bilateral Indonesia-Amerika Serikat, dan juga pemilihan Presiden di Amerika Serikat, dan demokrasi, serta teloransi dunia

Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan menjelaskan, Richard Lucar merupakan orang yang sudah 6 kali mememangkan pemilihan senator, jadi dia bukan orang biasa, dengan suara 87%. “Richard Lucar Sangat senior untuk isu luar negeri dan anti nuklir,” katanya Di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/10).

"Siapapun presiden di kedua negara agar hubungan baik tetap terjalin, saling mengapresiasi peranannya masing-masing, toleran dan untuk perdamaian dunia masing-masing memberikan kontribusi.  “Bersahabat, saling pengertian, dan saling menghormati,” tegas Ramadhan Pohan.     

Anggota DPR Helmi Fauzy dari PDIP menambahkan, pertemuan Senator Amerika Serikat dengan Komisi I juga membicarakan kemungkinan untuk lebih meningkatan kerjasama militer antara Indonesia dengan Amerika Serikat yang memang telah disepakati bersama.

Helmi menjelaskan bahwa Richard Lucar sangat terbuka untuk meningkatkan kerjasama militer Indonesia-Amerika Serikat, baik dalam bentuk military exchange, military training, maupun juga dalam bentuk kerjasama meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam mengelola maritim security.

Dalam Pertemuan tersebut, juga disampaikankan kabar yang menggembirakan bahwa kongres telah mengirimkan cangres note (catatan kongres) ke administration (Pemerintah) bahwa tidak ada keberatan penjualan Apache Amerika ke Indonesia. Tidak ada keberatan no objection dari Kongres maupun dari Senat untuk penjualan Apache ke Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan kerjasama hubungan militer Indonesia-Amerika Serikat, akan terus ditingkatkan lagi termasuk dengan dukungan pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). “Saya pikir ini suatu kabar menggembirakan yang menunjukan bahwa restricted yang selama ini dikenakan kepada Indonesia telah berkurang,” paparnya.

Helmi mengatakan  Aphace adalah suatu helokopter yang dibutuhkan, meskipun pertemuan Komisi I dengan KSAD beberapa waktu lalu bahwa mungkin saat ini prioritasnya lebih baik digunakan untuk kesejahteraan prajurit. “Tapi di kemudian hari jika ini memang diinginkan, saya pikir sudah ada tanda-tanda akan kita memberi green light apalagi amerikanya senderi telah memberikan green light penjualan aphace ke Indonesia,” katanya.    (cs) foto : Wahyu/Agung.    

BERITA TERKAIT
Bakamla Perlu Diperkuat, Jadi Garda Utama Perairan Indonesia
06-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Ambon – Ketua Panja Keamanan Laut, Ahmad Heryawan, menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) dalam menjaga perairan...
Komisi I Dorong Pembentukan RUU Keamanan Laut untuk Perkuat Bakamla
06-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Manado - Wakil ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto mengungkapkan pentingnya pembuatan RUU Keamanan Laut, yang mana...
Perkuat Bakamla, Jaga Kedaulatan Laut Indonesia
06-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Ambon – Luasnya wilayah maritim Indonesia yang mencakup lebih dari dua pertiga total luas negara serta potensi sumber daya...
Kunjungi Bakamla Zona Tengah, Komisi I Belanja Masalah Isu Kelautan
05-02-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Manado - Panja RUU Keamanan Laut Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona...