Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring di sela kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR ke Denpasar, Bali, pada Kamis (21/9/2023). Foto : Fitri/Man

Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring mengatakan Indonesia harus menjadi negara yang siap menghadapi dan menyongsong era transisi energi, yaitu dari energi fosil ke sumber energi hijau dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian serius Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait mengingat saat ini perkembangan teknologi di sektor energi sangat pesat dan tak terelakkan.

"Siap nggak siap ya harus siap (transisi energi). Ini kan suatu kepastian yang pasti akan terjadi. Ini kan seharusnya sudah bisa dihitung. Seperti mentransformasikan PLTU ke PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)," tegasnya kepada Parlementaria di sela kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR ke Denpasar, Bali, pada Kamis (21/9/2023).

Legislator yang membidangi sektor energi dan sumber daya mineral tersebut menjelaskan, tantangan global terkait ketersediaan energi akan menjadi sangat dinamis. "Kalau mau bertahan ya harus bisa menjaga pasok, yang mana di sini yang sering direbutkan yaitu food dan energi," ujarnya.

Karena itu, ia meminta Pemerintah untuk bisa memberi jaminan akan empat aspek yaitu Ketersediaan (availability), Keberlanjutan (sustainability), Keandalan (reliability), dan Keteramanan (security) dimana ada suatu garansi yang menjamin bahwa pasokan energi akan aman dan kontinyu. Ia pun lantas mencontohkan kesulitan yang dihadapi negara-negara Eropa yang mengalami krisis energi imbas dari konflik Rusia-Ukraina.

Karenanya, ia mengajak agar semua pihak dapat saling bersinergi satu sama lain, mengesampingkan ego sektoral agar nawacita Indonesia yang terkait denhan zero emission dapat benar-benar terwujud. "Jadi kita harus duduk sama-sama, berdiskusi, ini kan harus dihitung betul. Jangan lagi ada bancakan-bancakan, nggak maju-maju kita nanti kalau terus begini," tandasnya. (srw/rdn)