Pulau Dewata, Bali kembali menjadi tuan rumah kegiatan internasional yang diseleranggarakan DPR RI. Kali ini pertemuan anggota parlemen dari sejumlah negara dalam hajatan yang disebut Parliamentary Event on Interfaith Dialog 21-24 November 2012.

Bandara Internasional Ngurah Rai terlihat sedikit bersolek menyambut kedatangan para tetamu. Sejumlah spanduk berwarna kuning tua dengan tulisan Interfaith Dialog berjajar rapi di sepanjang Jl.  Airport Ngurah Rai. Tidak jauh dari gerbang bandara ada billboard besar yang menampilkan wajah Ketua DPR RI Marzuki Alie tersenyum lebar didukung tulisan; Welcome All Delegates.

I Komang Trisadipramana warga Taman Giri, Badung mengaku sudah melihat spanduk dan billboard Interfaith Dialog itu sejak pagi hari tetapi ia ternyata tidak paham maksudnya. “Habis bahasa Inggris semua, belum sempat lihat kamus,” katanya sambil tersenyum.

Barulah setelah dijelaskan kegiatan tersebut adalah pertemuan anggota parlemen dari beberapa negara membicarakan isu antar agama, ia mulai mafhum. Karyawan perusahaan swasta ini langsung menitipkan harapan. “Iya dialog antar agama itu penting, saya cermati dari Bali masih ada yang  ingin menjadikan Indonesia negara agama. Janganlah, yang penting kita bersatu untuk sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu Henny warga Jimbaran Bali menyampaikan aspirasi agar anggota parlemen yang bersidang dapat membangun kesepahaman antar umat beragama. Sebagai seorang muslim ia merasakan warga Bali sudah berhasil membangun harmoni. Ketika ada upacara keagamaan maka yang menjaga biasanya penganut agama lain.

Gde Dwipa sopir taksi di Nusa Dua juga punya harapan yang kurang lebih sama. Namun ia menekankan pentingnya pemahaman yang akan melahirkan keamanan. “Kalau sudah sama-sama paham maka aman kita semua,” ungkapnya. Ia juga menitipkan satu masukan untuk penyelenggara. “Kalau bisa spanduk Interfaith Dialog-nya ada yang berbahasa Indonesia,” katanya sambil tersenyum. (iky)/foto:iwan armanias/parle.