Peran Pendidikan dalam Keluarga Penting Untuk Cegah TPKS

19-10-2023 / BADAN LEGISLASI
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Luluk Nur Hamidah. Foto : Farhan/Man

 

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Luluk Nur Hamidah memandang peran pendidikan dalam keluarga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak. Hal itu agar dapat menghargai setiap individu terlepas dari apapun gendernya. Jika individu mendapat ajaran moral yang tepat se dini mungkin, sehingga akan menjadi modal bagi yang bersangkutan untuk bisa hidup sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika.

 

"Misalnya tidak boleh merendahkan, kalau punya adik perempuan atau sebaliknya, tidak boleh nge-bully. Jadi prinsip-prinsip kerja sama, gotong-royong, saling respek bahwa manusia punya value atau nilai berharga yang harus dijaga. Ini yang perlu ditanamkan sejak kecil," papar Luluk dalam diskusi dengan influencer Nabila Ishma dalam program 'Ngobrolin DPR' yang disiarkan melalui live Instagram DPR RI, Rabu (18/10/2023).

 

Selain nilai moral dan budi pekerti, orang tua dianggap perlu mengajarkan tentang pendidikan reproduksi pada anak yang materinya sesuai dengan jenjang usia anak. Seperti dengan mengajarkan kepada anak yang masih kecil untuk memahami bagaimana menghormati tubuhnya sendiri maupun tubuh orang lain.

 

Menurut Luluk, dengan diajarkan mengenai pendidikan reproduksi, anak sedari kecil akan mendapat pembekalan untuk bisa mengetahui bagian mana saja tubuh yang sensitif dan tidak boleh dilihat dan disentuh selain oleh dirinya sendiri. Luluk juga menilai, pendidikan reproduksi dapat mengajarkan mengenai konsekuensi tentang hubungan seksual di luar nikah.

 

"Pendidikan reproduksi atau pendidikan seksualitas itu menjadi penting untuk kita menjadi tahu bahwa setiap tubuh kita ini mempunyai fungsi, kemudian punya respons terhadap sesuatu yang kalau kemudian ini tidak dijaga pasti akan menimbulkan masalah,” ungkap Legislator Dapil Jawa Tengah IV ini.

 

Oleh sebab itu, pendidikan dari keluarga yang berkaitan dengan bonding akan lebih efektif ketimbang anak-anak mencari tahu sendiri lewat sarana lain seperti media sosial. Sebab pendidikan langsung dari orang tua akan menjadi paket lengkap karena berisi tentang pengetahuan dan pembelajaran akhlak. “Jangan sampai anak diajarkan oleh orang lain, oleh sosial media atau dari grup-grup yang sebenarnya toxic," jelas Luluk. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Penghapusan PT Jadi 0 Persen Harus Jadi Momentum Penyempurnaan Sistem Pemilu
05-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ahmad Doli Kurnia menilai penghapusanambang batas pencalonan presiden dan wakil...
Baleg Sosialisasikan Prolegnas Prioritas dan Jangka Menengah di Jawa Tengah
29-12-2024 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Semarang – Badan Legislasi (Baleg) DPR RI memanfaatkan masa reses Sidang I Tahun Sidang 2024–2025 dengan melakukan kunjungan kerja...
Wacana Denda Damai Koruptor Tidak Salah, Tindak Pidana Ekonomi Berikan Ruang untuk Penafsiran
27-12-2024 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Badan Legislatif (Baleg) DPR RI Ahmad Irawan menyoroti pernyataan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi yang menyebut...
Marak Eksploitasi Lingkungan, Legislator Soroti Pentingnya RUU Masyarakat Hukum Adat
24-12-2024 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Samarinda - Maraknya eksploitasi lingkungan yang berdampak negatif pada kehidupan masyarakat, menjadi salah satu perhatian Anggota Badan Legislasi (Baleg)...