Berlarutnya Penyelesaian Konflik di Palestina Jadi Luka Terburuk Pelanggaran HAM Dunia

11-11-2023 / B.K.S.A.P.
Anggota BKSAP DPR RI Hugua saat mengikuti forum Asian Parliamentary Assembly (APA), Baghdad, Irak, Jumat (10/11/2023). Foto: Saum/nr

 

Anggota Badan Kerja Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Hugua menyerukan komunitas internasional untuk menghentikan peperangan yang kini terjadi Palestina. Baginya, jika dibiarkan berlarut, akan menjadi luka terburuk dari kasus HAM dunia. 

 

Demikian pernyataan tersebut ia sampaikan kepada Parlementaria usai mengikuti forum Asian Parliamentary Assembly (APA), Baghdad, Irak, Jumat (10/11/2023). Ia sepakat kekerasan perang yang dilakukan oleh Israel adalah upaya untuk mengokupasi wilayah Palestina.

 

"Seluruh komunitas global untuk segera menghentikan perang yang ada di Palestina. Ini merupakan pelanggaran HAM terberat, karena ini (adalah) agresi Israel yang tidak mengenal perikemanusiaan," tutur Hugua.

 

"Saya menekan dan mengimbau kepada seluruh komunitas internasional untuk mengakui kedaulatan negara Palestina"

Sebagai bagian bangsa Indonesia, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menyakini bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Sebab itu, dirinya mendukung kedaulatan Palestina. 

 

Ia pun menerangkan bahwa Majelis Umum PBB telah memberikan suara untuk mendukung resolusi yang menegaskan kedaulatan rakyat Palestina atas sumber daya alam mereka. Di mana, sebutnya, dalam keputusan Majelis Umum tersebut terdiri 151 negara setuju, 6 negara menolak, dan 11 negara abstain.

 

Oleh karena itu, Hugua menegaskan komunitas internasional menghormati sekaligus mendukung keputusan tersebut. "Saya menekan dan mengimbau kepada seluruh komunitas internasional (untuk) mengakui kedaulatan negara Palestina," ungkapnya.

 

Mengetahui kondisi di Palestina kian mengkhawatirkan akibat serangan Israel yang bertubi-tubi, dirinya mengingatkan komunitas internasional untuk memberikan sekaligus mengawal penyaluran bantuan kemanusiaan. Bantuan ini, nilainya, harus menjadi prioritas utama agar pengungsi dapat terlindungi dan terselamatkan. 

 

"Terakhir, saya mengimbau kepada komunitas internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan juga melindungi kawasan-kawasan netral seperti rumah sakit. Terlalu banyak pengungsi kini yang tidak terselamatkan (akibat kekerasan Israel)," tandas legislator daerah pemilihan Sulawesi Tenggara itu. (ts/rdn)

BERITA TERKAIT
Rencana Trump Relokasi Warga Palestina Upaya Pembangkangan Hukum dan Norma Internasional
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam dengan keras atas rencana Trump...
Bertemu Ormas dan Lembaga Peduli Gaza, DPR RI Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Palestina
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI terus berkomitmen menjadi rumah bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Badan Kerja...
Sidang OECD Parliamentary Network, BKSAP: Persoalan Perubahan Iklim Prioritas Utama
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di Paris, Perancis...
BKSAP Tegaskan Investasi Hijau Kunci Atasi Perubahan Iklim
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) hadir dalam Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di...