Legislator Pertanyakan Keseriusan Target EBT 23% di 2025
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris saat mengikuti pertemuan dalam rangka kunjungan ke dermaga PTBA di Palembang, Rabu (17/4/2024). Foto: Agung/vel
PARLEMENTARIA, Palembang - Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan peta jalan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 nanti dengan bauran target 23%. Sementara per tahun ini bauran EBT diperkirakan masih sekitar 12%.
"Kami pertanyakan keseriusan itu. Sebab dari kunjungan kami (Komisi VII) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melakukan kerja sama dengan perusahaan China membangun PLTU berbasis batu bara," ujar Yuliani ditemui usai kunjungan ke dermaga PTBA di Palembang, Rabu (17/4/2024).
Hal tersebut dinilai akan menjauhkan target pemerintah dalam meningkatkan EBT dan mengurangi emisi karbon. Dimana Indonesia bersama pemimpin-pemimpin berbagai negara dunia dalam COP28 telah sepakat mengurangi pemakaian energi fosil seperti batu bara.
"Belum lagi nanti ada carbon trading (perdagangan karbon), itu artinya akan ada pembayaran bagi industri yang mengeluarkan karbon dari sumber energinya. Jadi kami pertanyakan kembali bagaimana keseriusan pemerintah dalam menerapkan target EBT ini?" ungkap Yuliani.
Dengan kunjungan ke produsen batu bara yang memasok PLTU di Sumatera Selatan kali ini, Ia berpandangan pembangkit listrik non EBT masih banyak. Politisi PAN tersebut berharap ada kejelasan data soal progres jumlah pembangkit EBT yang sudah beroperasi.
"Saya juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi misalnya tertulis pembangkit ini yang akan dibangun oleh PLN menggunakan EBT," katanya. Ia memperingatkan agar target-target yang dicanangkan jangan hanya sebatas di atas kertas saja, namun realisasinya harus jelas. (aha)