Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan Duta Besar Rumania Dan Adrian Balanescu di ruang delegasi Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024). Foto: Arief/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Rumania Dan Adrian Balanescu, dalam pertemuan ini kedua belah pihak menitikberatkan pada peningkatan kerjasama antar parlemen. Bahkan Fadli berharap Parlemen Rumania bisa melakukan kunjungan resmi ke DPR RI, hal tersebut diungkapkan langsung di hadapan Dubes Rumania, di ruang delegasi Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024). 

"Kami berharap Parlemen Rumania segera mengunjungi Parlemen kami di Jakarta sebagai kunjungan timbal balik antara dua institusi. Saya berharap kerja sama antara Parlemen Indonesia dan Rumania dapat ditingkatkan di masa depan. Saya yakin jika kerja sama parlemen kedua negara kuat, maka hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania juga akan kuat," papar Fadli. 

"Saya yakin jika kerja sama parlemen kedua negara kuat, maka hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania juga akan kuat,"

Kedekatan hubungan DPR RI dengan Parlemen Rumania dapat dilihat melalui Kelompok Persahabatan Parlemen antara kedua lembaga. "Saya perhatikan bahwa Kelompok Persahabatan Parlemen (GKSB) telah mengunjungi Bukares pada tahun 2022 dan secara teratur bertemu dengan Yang Mulia untuk membahas hubungan bilateral kita," ungkap Fadli. 

Lebih lanjut, ikatan yang kuat juga terlihat dari adanya komitmen bersama antara Indonesia dan Rumania dalam menjadi mitra strategis dan dukungan di forum internasional. Kerja Sama antar Parlemen Indonesia dan Rumania mempunyai peran penting dalam mendorong kontak antar masyarakat antara Indonesia dan Rumania. 

Hubungan bilateral Indonesia dan Rumania memiliki sejarah panjang dimulai pada tahun 1950. Pada tahun 2024 ini Indonesia dan Rumania akan memperingati 74 tahun hubungan bilateralnya. Secara historis, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang sejak kepemimpinan Presiden pertama Soekarno. (ssb/aha)