Indonesia dan Belgia akan Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

04-06-2024 / B.K.S.A.P.
Ketua GKSB Indonesia-Belgia Abdul Fikri Faqih saat bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral dengan Duta Besar Belgia untuk Republik Indonesia Frank Felix, di ruang tamu Dubes, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024). Foto: Runi/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Belgia Abdul Fikri Faqih melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Belgia untuk Republik Indonesia Frank Felix. Dalam pertemuan ini Fikri Faqih mengajak Belgia untuk lebih membuka potensi kerja sama ekonomi, fokus ke beberapa hal termasuk pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).


Fikri Faqih menyampaikan bahwa Indonesia dan Belgia sedang dalam proses membangun blok perdagangan besar yang akan berdampak pada lebih dari 600 juta penduduk di kedua pihak, dan akan meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia dan Belgia.


"Saya berpandangan bahwa Belgia mempunyai peran penting dalam proses ini. Saya berharap proses perundingan, yang sudah dilakukan ke-18 kalinya ini, dapat selesai dan kesepakatan dapat tercapai pada tahun ini," harap Fikri Faqih dalam obrolannya kepada Frank Felix, di ruang tamu Dubes, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).


Terkait kerja sama ekonomi, total perdagangan antara Indonesia dan Belgia pada tahun 2023 setidaknya adalah USD2,3 miliar. Selama ini, komoditas ekspor Indonesia ke Belgia antara lain alas kaki, kopi, teh, tembakau dan rempah.


Indonesia juga merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Meskipun perlu ditekankan juga bahwa dalam hal ini Uni Eropa mempunyai peraturan yang dapat mempunyai dampak terhadap ekspor Indonesia, termasuk peraturan terkait produk bebas deforestasi.


Fikri Faqih juga menyampaikan, bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mengatasi perubahan iklim dan memastikan proses minyak sawit yang lebih berkelanjutan. Namun setiap peraturan atau kebijakan juga harus didasarkan pada prinsip tanggung jawab bersama namun berbeda dan kemampuan masing-masing (common but differentiated responsibilities and respective capabilities). (ssb/aha) 

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...