Pemerintah Harus Perhatikan Kandungan Gizi Makanan untuk Jemaah Haji

08-06-2024 / KOMISI VIII
Anggota Timwas Haji DPR Andi Yuliani Paris saat mengecek bahan makanan ke salah satu perusahaan penyedia katering yakni Nooha for Catering Services Company Al Hijrah di Distric Syuran, Sy.Qubaa, Madinah, Sabtu (8/6/2024). Foto: Sigit/vel

PARLEMENTARIA, Madinah - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR memberikan catatan terkait dengan kandungan gizi dari makanan yang disediakan pihak katering untuk para jamaah haji. Hal ini terungkap saat Timwas DPR RI melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan penyedia katering yakni Nooha for Catering Services Company Al Hijrah di Distric Syuran, Sy.Qubaa, Madinah pada Sabtu (8/6/2024).

 

Anggota Timwas Haji DPR Andi Yuliani Paris menyampaikan kondisi makanan yang disediakan untuk jamaah haji kurang berimbang dari segi gizi karena kandungan karbohidrat yang berlebih. Menurutnya perlu perhitungan yang matang agar kebutuhan kalori, lemak, protein serta vitamin dan mineral dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, anggota Komisi VII ini meminta penambahan protein hewani dalam makanan untuk jemaah haji agar meningkatkan ketahanan fisik mereka saat menjalankan ibadah.

 

“Kenapa dua protein Hewani itu penting atau lemak dari hewan itu penting karena dia lebih bisa menahan lapar lebih cepat lama diolah di dalam proses metabolisme tubuh. Jadi ke depannya semoga protein Hewani ya atau lemak nya juga bisa ditambah sehingga itu akan meningkatkan kualitas gizi para jemaah2 kita yang secara fisik dan harus lebih kuat yang berada di kondisi alam yang berbeda dengan di Indonesia,” ujarnya.

 

Legislator Fraksi PAN ini menambahkan selain protein, vitamin dan mineral juga perlu diperhatikan dengan menambahkan asupan jus selain air mineral yang diterima oleh jemaah haji.

 

Senada dengan Andi, Anggota Timwas Haji DPR lainnya, Luluk Nur Hamidah, juga menyoroti berlimpahnya karbohidrat pada makanan jemaah haji. Menurut Luluk perlu pengukuran asupan gizi yang sesuai, agar produktivitas jemaah dalam beribadah menjadi optimal.

 

“Padahal karbohidrat ini memang sebagai penyumbang tenaga tetapi kalau kemarin kebanyakan nanti malah bikin ngantuk gitu saya nggak ini juga nggak mendukung produktivitas bagi jamaah kita kalau menurut saya ini tetap harus seimbang syukur kalau kemudian dibanyakin ya katanya dengan sayur kemudian protein kemudian buah-buahan ketimbang diperbesar komposisi karbohidratnya daripada proteinnya,” ujarnya. (tvr/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Minta Kementerian Agama Perinci Efisiensi Anggaran 2025
04-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI untuk membahas pelaksanaan program dan anggaran...
Komisi VIII DPR RI Soroti Efisiensi Anggaran dan Program Prioritas KPPPA Tahun 2025
03-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Rapat...
Program Makan Bergizi Gratis Butuh Rp 71 Triliun, Solusi Pendanaan Jadi Sorotan
20-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran, Makan Bergizi Gratis (MBG) disediakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar...
Sigit Purnomo: Penggunaan Dana Zakat Harus Transparan dan Tepat Sasaran
17-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo, menanggapi wacana penggunaan dana zakat untuk mendukung program unggulan pemerintah,...