Komisi IV Tinjau Potensi Pengembangan Pasar Ikan Nila di Karawang Bertujuan Ekspor

23-06-2024 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini bersama tim saat kunjungan kerja ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024). Foto: Galuh/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat. Ketua Tim Kunsfik Komisi IV Anggia Erma Rini menilai kawasan tersebut menarik karena telah menerapkan teknologi modern dalam pembudidayaan Ikan Nila Salin. Selain itu, menurutnya, kedepan kawasan tersebut juga akan melakukan produksi ikan nila fillet, sehingga dapat membuat hasil produksi ikan lebih naik kelas.

 

"Ini menarik, ada 80 hektar yang dikembangkan mulai dari pembibitan sampai budidaya pengembangannya. Nah memang tujuannya atau nantinya memang belum sekarang, nantinya akan lebih kepada produksi fillet untuk ikan nilanya," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini kepada Parlementaria di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).

 

Modeling Budidaya Ikan Nila Salin seluas 80 hektar itu memiliki total produksi mencapai 7.020 ton/tahun atau senilai Rp196,5 miliar dengan asumsi harga jual Rp28.000/kilogram. Ke depan, ditargetkan produksinya meningkat menjadi 10.000 ton/tahun dengan berat per ekor atau tidak kurang dari satu kilogram agar bisa di-fillet dengan tujuan ekspor.

 

Ikan Nila diketahui memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar domestik maupun global. Data Future Market Insight (2024) memproyeksikan nilai pasar ikan nila dunia tahun 2024 sebesar USD14,46 miliar dan pada tahun 2024 akan meningkat sebesar 59 persen menjadi USD23,02 miliar dengan tingkat pertumbuhan pertahun (CAGR) 4,8 persen.

 

Ke depan, ditargetkan produksinya meningkat menjadi 10.000 ton/tahun dengan berat per ekor atau tidak kurang dari satu kilogram agar bisa di-fillet dengan tujuan ekspor.

 

Sehingga, Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus Linn) itu menjadi salah satu komoditas ikan yang menjanjikan. Karena ikan ini memiliki daging yang tebal sehingga menjadi salah satu protein hewani yang digemari masyarakat dan mampu bertahan hidup di semua kondisi lingkungan.

 

"Jadi ini model budidaya ikan Nila Salin yang ikan yang lumayan mudah untuk dibudidayakan. Mudah itu saya katakan karena dia bandel gitu ya, jadi dengan situasi cuaca bagaimanapun dia masih bisa bertahan," pungkas legislator Fraksi PKB itu. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi IV: Harusnya Menhut Bersikap Tegas Kawasan Hutan Lindung Jadi PSN di PIK 2
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembangunan kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pariwisata Tropical Coastland diPantai Indah Kapuk(PIK) 2 menjadi polemik, khususnya ketika...
Ancaman Deforestasi, Firman Sayangkan Buka Lahan 20 Juta Hektare Hutan untuk Sumber Pangan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo merasa prihatin atas terancamnya luasan serta kelestarian hutan Indonesia. Keprihatinan...
Cegah Korupsi, Arif Rahman: SOP dan Tata Kelola Program MBG Harus Transparan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden...
Slamet Ingatkan Program Buka Lahan Hutan 20 Juta Ha Agar Dirancang Matang
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Rencana pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membuka lahan hutan seluas 12 hingga 20...