Inisiatif Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan: Kirim Bantuan untuk 23 Negara Afrika

01-09-2024 / B.K.S.A.P.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta, saat mengikuti sesi pertama Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Foto: Dep/vel

PARLEMENTARIA, Nusa Dua - Indonesia menunjukkan komitmennya yang kuat dalam Kerja Sama Selatan-Selatan (SSC) dengan menyuntikkan bantuan sebesar Rp 109,9 miliar untuk 23 negara di Afrika melalui program Indonesian AID. Bantuan ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan, kesehatan, infrastruktur, dan respons tanggap darurat di kawasan yang sangat membutuhkan dukungan.

 

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara Afrika. "Program Indonesian AID bertujuan untuk memperkuat sektor-sektor kritis yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di Afrika," ujarnya dalam sesi pertama Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024).

 

Dalam konteks ketahanan pangan, bantuan Indonesia berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan distribusi makanan di negara-negara yang mengalami krisis pangan. Program ini mencakup penyediaan teknologi pertanian modern dan pelatihan bagi petani lokal untuk meningkatkan hasil panen.

 

Di sektor kesehatan, bantuan Indonesia telah digunakan untuk memperbaiki fasilitas kesehatan, menyuplai obat-obatan, dan mendukung program imunisasi. "Kami ingin memastikan bahwa dukungan kami memberikan dampak positif dan bertahan lama bagi masyarakat di Afrika," tambah Sukamta.

 

Selain itu, program Indonesian AID juga mencakup pengembangan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan fasilitas air bersih, yang krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup di negara-negara Afrika. Infrastruktur yang memadai diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan integrasi ekonomi di kawasan tersebut.

 

Untuk tanggap darurat, Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan dalam penanganan bencana, membantu negara-negara Afrika yang terkena dampak bencana alam dan krisis kemanusiaan. "Bantuan ini dirancang untuk memberikan respon yang cepat dan efektif terhadap kebutuhan mendesak di lapangan," jelas Sukamta.

 

Dengan kontribusi ini, Indonesia tidak hanya memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara Afrika tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) secara global. Sukamta menegaskan bahwa dukungan yang diberikan adalah bentuk solidaritas yang mendalam dalam Kerja Sama Selatan-Selatan.

 

Ke depan, Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas dan memperdalam kerja sama dengan negara-negara Afrika, dengan fokus pada area-area yang membutuhkan dukungan tambahan. "Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong kemajuan yang lebih besar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh Afrika," tutup Sukamta. (aha)

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...