Peran Penting UNCTAD dalam Mendukung Kerja Sama Selatan-Selatan

01-09-2024 / B.K.S.A.P.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon usai melakukan pertemuan bilateral dengan UN Trade and Development (UNCTAD) pada rangkaian Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF), di Nusa Dua, Bali. Foto: Agung/vel

PARLEMENTARIA, Nusa Dua – Dalam pertemuan bilateral antara Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon dengan UN Trade and Development (UNCTAD) di Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF), terungkap peran krusial UNCTAD dalam mendukung negara-negara berkembang. Menurut Fadli, UNCTAD berfungsi sebagai platform dialog vital yang memfasilitasi kerja sama selatan-selatan, yang penting untuk memperkuat hubungan ekonomi antar negara berkembang.


Fadli Zon menekankan bahwa UNCTAD, sebagai badan PBB yang mengurus perdagangan dan pembangunan, memiliki keanggotaan luas yang mencakup 195 negara, termasuk Palestina dan Vatikan. “UNCTAD memainkan peran strategis dalam menyediakan wadah bagi negara-negara berkembang untuk berdialog dan bekerjasama dalam memajukan perdagangan serta pembangunan,” ujarnya ditemui usai pertemuan di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024).


Dalam wawancara tersebut, Fadli menjelaskan bahwa kerja sama selatan-selatan (SSC) merupakan bagian integral dari DNA UNCTAD. “UNCTAD mendukung negara-negara berkembang dengan memberikan platform untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman, yang sangat relevan dengan inisiatif seperti Indonesia-Afrika Parliamentary Forum yang kita selenggarakan,” urainya.


Fadli juga menyoroti bagaimana kerjasama selatan-selatan membantu negara-negara berkembang untuk mengatasi tantangan ekonomi mereka secara kolektif. “Platform ini memungkinkan negara-negara berkembang untuk berbagi sumber daya dan teknologi, yang pada gilirannya mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berkompetisi di pasar global,” ujarnya.


Dengan adanya UNCTAD, negara-negara berkembang dapat lebih mudah menjalin hubungan perdagangan yang saling menguntungkan dan mengembangkan strategi pembangunan yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, kita dapat memperkuat ikatan ekonomi dan memastikan bahwa manfaat perdagangan dan pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh semua negara berkembang,” pungkasnya. (aha)

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...