Pusdiklat BNPB Perlu Buka Pelatihan Siap Siaga Bencana Ke Publik

12-09-2024 / KOMISI VIII
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, saat bertukar cenderamata disela-sela Kunker Spesifik Komisi VIII ke Pusdiklat BNPB di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Nadhen/vel

PARLEMENTARIA, Bogor - Pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) BNPB diharapkan bisa membuka ruang bagi publik untuk belajar soal kesiap siagaan bencana. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI usai Kunker Spesifik Komisi VIII ke Pusdiklat BNPB di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


"Kami mendorong agar peningkatan Pusdiklat ini bukan hanya di lingkup internal BNPB saja. Tetapi, perlu juga dilakukan eksternal. Edukasi di sekolah khususnya mitigasi bencana itu menjadi sangat penting," ujarnya, Kamis (12/9/2024). 


Secara geografis, Indonesia terletak sejajar dengan karis khatulistiwa. Hal tersebut membuat Indonesia rentan dengan berbagai bencana seperti badai, angin topan, dan siklon tropis. Belum lagi, Indonesia juga berada di tiga lempengan yang masih aktif. Di mana ketiganya tak bisa diprediksi kapan akan bergesekan dan menyebabkan gempa tektonik.


Sangat disayangkan kondisi tersebut masih belum diikuti dengan pemahaman siap siaga bencana yang baik. Ashabul Kahfi menilai salah satu masih kurangnya pemahaman masyarakat akan siap siaga bencana karena sosialisasi ke daerah terganjal birokrasi yang cukup rumit.


Untuk diketahui, tiap daerah di Indonesia memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Secara struktural Ia berada dalam kewenangan kepala daerah. Berbeda dengan BNPB yang langsung ke Presiden. 


Oleh karena itu, Ashabul Kahfi mendorong BNPB bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam hal koordinasi ke tiap BPBD. Dengan cara demikian, Ia yakin sosialisasi soal siap siaga bencana menjadi lebih mudah dilakukan.


"BPBD ini kan berada di bawah koordinasi Pemerintah Daerah mereka ini berkoordinasi ke Kemendagri, jadi (komando koordinasi) tidak vertikal. Oleh karenanya itu kita dorong kerja samanya ke sana," ucapnya. (ndn/aha)

BERITA TERKAIT
Marwan Dasopang: Anggaran Visa Haji Dobel Harus Diusut Secara Hukum
09-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Dasopang, mengungkapkan bahwa salah satu...
Komisi VIII: Prabowo Belum Puas Penurunan Biaya Haji 2025, Harapkan Lebih Rendah Tahun Depan
08-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan bahwa Presiden Prabowo belum puas dengan capaian penurunan Biaya...
DPR Ajukan Permohonan ke Prabowo: Lobi Pemerintah Saudi Tambahkan Kuota Haji
08-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sejumlah Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI yang tergabung dalam Panja Biaya Haji 2025 mengunjungi Istana...
Optimalisasi Pelayanan, Komisi VIII Laporkan Hasil Panja Biaya Haji 2025 kepada Wakil Ketua DPR
07-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Panja Biaya Haji 2025 Komisi VIII DPR RI menyampaikan laporan kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco...