Pemindahan Tempat Pengelolaan Gas PT PIS Harus Pertimbangkan Aspek Profit dan Kelancaran Distribusi

28-09-2024 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal dalam foto bersama usai pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VI ke Batam, Kepulauan Riau, Jumat (27/09/2024). Foto: Arief/vel

PARLEMENTARIA, Batam - Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal menilai rencana pemindahan tempat pengelolaan gas PT Pertamina International Shipping (PT PIS), perlu mempertimbangkan aspek profit dan kelancaran distribusinya. Oleh karena itu, ia menilai pemindahan pengumpulan energi gas dari terminal tanjung urban perlu perencanaan yang matang.

 

Hal itu agar jangan sampai perpindahan gas terminal pengelolaan gas malah justru menurunkan produktivitasnya.

 

"Kita harus melihat kajian apa yang dilakukan, apakah ini lebih efisien atau seperti apa. Apa yang diperlukan supaya perpindahan itu lancar dan memang targetnya itu bisa membuat produktivitas shipping company ini bisa maksimal,” terang Politisi Fraksi PAN itu kepada Parlementaria, dalam Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VI ke Batam, Kepulauan Riau, Jumat (27/09/2024).  

 

Diketahui, terminal energi tanjung urban yang dikelola PT Pertamina International Shipping merupakan titik pengepulan energi gas dan bahan bakar minyak di wilayah kepulauan riau. BUMN ini mampu memasok kebutuhan energi untuk wilayah utara sumatera hingga kalimantan barat yang letaknya dekat dengan perairan batam, sehingga menjadikan terminal ini strategis untuk memasarkan energi kepada kapal yang melintas di jalur pelayaran internasional batam.

 

Di tempat yang sama anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron berpendapat PT Pertamina International Shippingmemiliki potensi untuk memperlebar bisnis distribusi gas nusantara. Namun, hal tersebut perlu didukung dengan peningkatan kuantitas dan kualitas armada kapal. 

 

"Kedepan mungkin yang dibutuhkan ada armada (kapal)  yang lebih kecil untuk men-delivery kebutuhan gas pada setiap terminal gas yang bisa jadi bisnis baru pertamina sebagai holding. Tentu banyak sekali bisnisnya dan saya dengar asetnya mulai kesalip PLN. Kalau PT PIS bisa mengadakan armada lebih besar maka ini bisa mengembangkan bisnis shipping services secara international,” tutupnya. (afr/rdn)

BERITA TERKAIT
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...
Mufti Anam Minta Pemerintah Perkuat Koperasi Agar Rakyat Tak Terjerat Pinjol
18-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstanding (piutang) pembiayaan industri pinjaman online berupa peer-to-peer (P2P) lending mencapai...