Darori Nilai Perlu Regulasi Untuk Perkuat Sistem Perdagangan Karbon
Anggota DPR RI, Darori Wonodipuro. Foto: Arief/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Darori Wonodipuro mengungkapkan regulasi terkait perdagangan karbon masih bersifat parsial. Padahal perdagangan karbon menjadi salah satu komponen penting dalam mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Oleh karenanya perlu penguatan agar lebih efektif dalam mengurangi emisi karbon serta melestarikan lingkungan.
“Pengaturan tentang perdagangan karbon sudah ada, namun sifatnya masih parsial. Kami di DPR RI berkomitmen mendorong lahirnya undang-undang yang lebih menyeluruh dan komprehensif,” ungkap Darori dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Dijelaskannya, DPR RI saat ini tengah menyiapkan Undang-Undang Baru untuk Perkuat Sistem Perdagangan Karbon di Indonesia. Undang-undang ini nantinya diharapkan tidak hanya mendukung komitmen internasional Indonesia terkait mitigasi perubahan iklim, tetapi juga menciptakan sistem perdagangan karbon yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Melalui regulasi terpadu, DPR RI berharap perdagangan karbon dapat menjadi salah satu alat penting dalam menjaga kelestarian hutan dan mencegah bencana alam akibat kerusakan lingkungan,” ujar Politisi Dapil Jawa Tengah VII ini.
Ditambahkan Darori, selain perdagangan karbon, yang tidak kalah pentingnya untuk mendapat perhatian DPR RI adalah Isu lingkungan lainnya, seperti konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan sampah di berbagai daerah. Menurutnya, penanganan isu lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Perdagangan karbon sendiri merupakan mekanisme di mana perusahaan atau negara yang berhasil menurunkan emisi karbon bisa menjual “kredit karbon” kepada entitas lain yang membutuhkan. Dengan sistem ini, diharapkan tercipta insentif bagi perusahaan untuk lebih aktif dalam mengurangi emisi,” paparnya. (ayu/aha)