DPR MINTA PEMERINTAH HATI-HATI KENAIKAN HARGA MINYAK

03-07-2009 / PIMPINAN
Ketua DPR Agung Laksono mengatakan, Pemerintah harus hati-hati dalam mengambil kebijakan ekonomi terkait mulai bergejolaknya harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini, yang telah mencapai harga baru tertinggi sepanjang 2009, menembus US$ 70/barel. "Hal ini perlu diwaspadai, karena kenaikan harga minyak dunia tersebut diyakini akan meningkatkan defisit anggaran. Kemampuan APBN akan tergerus, apabila harga minyak terus meningkat,"terang Agung saat menyampaikan pidato penutupan di hadapan sidang paripurna, Jumat, (3/7). Sementara itu, tegas Agung, menaikkan harga BBM dalam negeri dalam situasi saat ini belum menjadi solusi salah satu upaya adalah meningkatkan secara maksimal produksi minyak dan gas. "Menaikan lifting minyak 960.000 barrel per hari harus dapat tercapai,"katanya. Terkait pokok-pokok kebijakan fiskal 2010, kata Agung, perlu disusun secara lebih konservatif dengan mempertimbangkan ruang gerak bagi Presiden dan Anggota DPR Hasil Pemilu 2009 untuk melakukan penyesuaian bilamana diperlukan. "Pokok-pokok kebijakan fiskal 2010 antara lain mendukung langkah pemulihan perekonomian nasional dengan melanjutkan stimulus fiskal melalui penetapan target defisit RAPBN 2010,"katanya. Dia menambahkan, pemerintah harus terus meningkatkan program perlindungan kesejahteraan rakyat, pembangunan infrastruktur, pertanian dan energi serta proyek padat karya, pemulihan dunia usaha dengan pemberian insentif perpajakan dan bea masuk, meneruskan reformasi birokrasi, memperbaiki alutsista, memperbaiki rasio anggaran pendidikan sebesar 20% sesuai amanat UUD 1945, dan mengoptimalkan pembangunan pedesaan. Menyinggung pelaksanaan fungsi Anggaran, papar Agung, Dewan pada Masa Sidang ini telah menyelesaikan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2010, RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2007 dan akan mulai membahas RUU tentang Perubahan UU No. 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009, atau RUU APBN-P 2009. "Untuk mengejar waktu penyelesaian, Panitia Anggaran akan menggunakan Masa Reses Persidangan IV untuk tetap melakukan pembahasan terhadap RUU ini. Juga, beberapa komisi akan meminta persetujuan bagi penyelesaian pembahasan beberapa RUU dalam masa reses,"katanya. (si)
BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...