Rencana Cetak Lahan Baru 3 Juta Hektare Harus Diimbangi dengan Insentif Lahirnya Petani Muda

26-10-2024 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono. Foto: Ist/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Rencana program cetak sawah/lahan baru seluas 3 juta hektare oleh Presiden Prabowo melalui Kementan harus dilakukan dengan cermat. Jika berhasil, maka akan menghasilkan jutaan ton beras yang bisa membantu mengurangi alokasi impor.

 

“Cetak sawah baru 3 juta hektare lahan di Indonesia timur memang menjanjikan untuk bisa menghasilkan jutaan ton beras, namun jika gagal akan kehilangan ratusan miliar,” papar Anggota Komisi IV DPR RI Riyono dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).

 

Selama pemerintahan Jokowi program ini juga sudah dijalankan. Cita-cita satu juta hectare terealisasi 500.000 hektare di Indonesia timur dengan biaya triliunan rupiah. Untuk diketahui rencana anggaran biaya (RAB) konstruksi cetak sawah pada 2016 bagi 138 kabupaten sebesar Rp16 juta per hektare, serta khusus untuk daerah Maluku dan Papua sebesar Rp19 juta per hektare.

 

Untuk cetak 600.000 hektare sawah baru membutuhkan biaya rata-rata di luar Jawa Rp17 Juta per hektare, sehingga minimal butuh Rp10 triliun lebih. “Kalau 3 juta hektare berapa triliun yang dibutuhkan? Sangat besar, maka harus bertahap dilakukan. Membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk cetak sawah baru, Kementan harus bisa menyiasati anggaran yang ada. Jangan sampai mengulang kegagalan yang pernah terjadi,” lanjut Riyono.

 

Menurut Politisi Fraksi PKS ini, keberhasilan cetak sawah baru ada di pengelolanya. Petani muda menjadi solusinya, maka perlu ajak para sarjana pertanian menjadi petani sukses bersama cetak sawah baru.

 

Menurut data Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) 2020 Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang. Hanya sekitar 8 persen dari total petani 33,4 juta orang. Sisanya lebih dari 90 persen masuk petani kolonial, atau petani yang sudah tua.

 

“Kalau mau maju pertanian kita, PKS usulkan gaji petani muda kita, jadikan profesi petani menjanjikan. Lulusan pertanian jadikan petani sukses. Kita hitung saja, 2,7 juta petani muda yang siap berkorban katakan 1 juta x 5 juta x 12 bulan = 60 Triliun. Angka yang kecil bagi cita – cita mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan Nasional,” tutup Riyono. (rdn)

BERITA TERKAIT
Johan Rosihan: Pemagaran Laut di Perairan Tangerang Pelanggaran Nyata Hak Nelayan
09-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kasus pemagaran laut sepanjang 30,16...
Komisi IV: Harusnya Menhut Bersikap Tegas Kawasan Hutan Lindung Jadi PSN di PIK 2
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembangunan kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pariwisata Tropical Coastland diPantai Indah Kapuk(PIK) 2 menjadi polemik, khususnya ketika...
Ancaman Deforestasi, Firman Sayangkan Buka Lahan 20 Juta Hektare Hutan untuk Sumber Pangan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo merasa prihatin atas terancamnya luasan serta kelestarian hutan Indonesia. Keprihatinan...
Cegah Korupsi, Arif Rahman: SOP dan Tata Kelola Program MBG Harus Transparan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden...