Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat, Iman Adinugraha. Foto : Ist/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Di tengah gempuran tantangan ekonomi global, sektor ekonomi kreatif Indonesia terus memperlihatkan potensi yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari upaya berani dan inovatif yang digagas oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya. Dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, apresiasi datang dari Iman Adinugraha, anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat, yang menyoroti pentingnya program-program strategis untuk membangun masa depan perekonomian kreatif yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Iman Adinugraha, dengan penuh antusias, memuji visi dan gebrakan Teuku Riefky. Menurutnya, langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Ekonomi Kreatif dapat menjadi pilar penting dalam mendongkrak perekonomian nasional, terutama di era di mana inovasi dan kreativitas menjadi komoditas unggulan. "Saya sangat mengapresiasi program-program kerja yang diinisiasi oleh Menteri Teuku Riefky. Ini bukan hanya soal gagasan, tetapi juga soal implementasi nyata yang berdampak luas," ujar Iman dalam keterangannya, Senin (18/11/2024).

Iman menyoroti dua aspek penting dalam pembangunan ekonomi kreatif. Pertama, ia menekankan percepatan regulasi yang memperkuat peran ekonomi kreatif di tingkat daerah. Ia mengusulkan agar pemerintah daerah membentuk dinas-dinas khusus atau unit-unit yang bertanggung jawab langsung atas pengembangan ekonomi kreatif. "Kita perlu memastikan bahwa program nasional dapat dijalankan dengan baik di seluruh wilayah Indonesia. Sinergi antara pusat dan daerah adalah kunci," tegasnya.

Kedua, Iman mendorong adanya tambahan anggaran sebesar 2,4 triliun rupiah untuk Kementerian Ekonomi Kreatif. Menurutnya, anggaran yang memadai sangat penting untuk mendukung program-program yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja, penguatan sumber daya manusia, dan pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. "Ekonomi kreatif tidak hanya soal inovasi, tetapi juga dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengutarakan tiga harapan besar kepada Komisi VII. Pertama, akselerasi kebijakan dan regulasi, termasuk dukungan terhadap Perpres Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) dan kebijakan yang mendorong industri game nasional. Kedua, perlunya tambahan anggaran untuk memperkuat program-program prioritas. Ketiga, pengawasan yang lebih intensif untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program pemerintah.

"Kekayaan budaya dan talenta Indonesia adalah modal utama kita. Ekonomi kreatif dapat menjadi mesin pertumbuhan yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan," ungkap Teuku Riefky dengan penuh optimisme. Ia menegaskan bahwa visi besar ini juga bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045.

Dukungan DPR RI menjadi sangat krusial dalam mewujudkan agenda ambisius ini. Iman Adinugraha menegaskan, "Kami di Komisi VII siap menjadi mitra strategis. Kami percaya bahwa sektor ekonomi kreatif bisa menjadi ujung tombak transformasi ekonomi nasional jika kita bekerja sama dengan erat."

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan DPR, harapan besar bertumpu pada pengembangan ekonomi kreatif sebagai sektor yang membawa perubahan nyata bagi perekonomian Indonesia. Visi ini, tentu, tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing di kancah global. (ssb/aha)