Realokasi Anggaran di KKP Jangan Sampai terkait Program yang Bersentuhan dengan Masyarakat

20-11-2024 / KOMISI IV
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi saat memimpin rapat kerja Komisi IV bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di ruang rapat Komisi IV DPR RI. Foto: Munchen/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum lama ini menerbitkan arahan untuk penghematan anggaran, yang tertuang pada surat edaran nomor S-1023/MK.02/2024 tanggal 7 November 2024. Surat tersebut ditujukan kepada menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, RI, Kepala Kepolisian RI, kepala lembaga pemerintah nonkementerian, dan pimpinan kesekretariatan lembaga negara.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memangkas anggaran perjalanan dinas kementerian/lembaga (K/L) sebesar minimal 50 persen untuk tahun anggaran (TA) 2024. Penghematan itu, menurut Sri Mulyani, menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar Kementerian/ Lembaga melakukan efisiensi belanja perjalanan dinas melalui realokasi anggaran.

 

Walakin, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto meminta komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono agar tidak merealokasi anggaran yang bersentuhan dengan masyarakat kelautan dan perikanan, khususnya pada anggaran tahun 2025.

 

Hal itu disampaikan Titiek saat membuka rapat kerja Komisi IV bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

 

"Berdasarkan pagu anggaran KKP tahun anggaran 2025 Rp6,22 triliun, Komisi IV DPR RI meminta KKP untuk tetap berkomitmen untuk tidak akan merealokasi anggaran yang sifatnya bersentuhan dengan masyarakat kelautan dan perikanan. Terlebih di penghujung 2024 Komisi IV DPR RI mendengar bahwa kementerian atau lembaga mengalami pemotongan anggaran perjalanan dinas minimal sebesar 50 persen dari sisa pagu anggaran yang ada," kata Titiek saat membuka rapat.

 

Ia juga berpesan efektivitas pencapaian target sasaran program dan kegiatan di tahun 2025 harus tetap terjaga. Hal itu mengingat kondisi ekonomi masyarakat di sektor Kelautan dan Perikanan masih mengalami kesusahan dan membutuhkan bantuan dari negara.

 

Lebih lanjut, dalam paparan Menteri KP, target indikator kerja KKP Tahun 2025 untuk produksi perikanan mencapai 24,58 juta ton. Sedangkan nilai tukar nelayan mencapai 105 - 108, serta pertumbuhan PDB di sektor perikanan mencapai 4-6 persen.

 

Adapun nilai ekspor hasil perikanan di tahun 2025 ditargetkan mencapai US$ 6,25 miliar, produksi garam 2,25 juta ton, dan mencapai luasan konservasi perairan mencapai 30 hektare. (hal/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi IV: Harusnya Menhut Bersikap Tegas Kawasan Hutan Lindung Jadi PSN di PIK 2
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembangunan kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pariwisata Tropical Coastland diPantai Indah Kapuk(PIK) 2 menjadi polemik, khususnya ketika...
Ancaman Deforestasi, Firman Sayangkan Buka Lahan 20 Juta Hektare Hutan untuk Sumber Pangan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo merasa prihatin atas terancamnya luasan serta kelestarian hutan Indonesia. Keprihatinan...
Cegah Korupsi, Arif Rahman: SOP dan Tata Kelola Program MBG Harus Transparan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden...
Slamet Ingatkan Program Buka Lahan Hutan 20 Juta Ha Agar Dirancang Matang
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Rencana pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membuka lahan hutan seluas 12 hingga 20...