Ravindra Airlangga Dukung Amandemen IHR, Perkuat Ketahanan Kesehatan Global

02-12-2024 / B.K.S.A.P.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Airlangga di sela-sela kegiatan Regional Conference for Parliaments of the Asia-Pacific Region on Global Health Security di Bangkok, Senin (2/12/2024). Foto : Hira/Andri

PARLEMENTARIA, Bangkok - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Airlangga, mendukung amandemen Regulasi Kesehatan Internasional (IHR) untuk memperkuat persiapan dan respons terhadap pandemi di masa depan. Hal itu disampaikan dalam konferensi yang membahas arsitektur perawatan kesehatan kawasan Asia Pasifik.

 

"Kami berusaha untuk menyeimbangkan Regulasi Kesehatan Internasional dengan amandemen IHR. Ini termasuk perbaikan dalam penyampaian informasi yang lebih efektif," ujar Ravindra kepada tim Parlementaria di sela-sela kegiatan Regional Conference for Parliaments of the Asia-Pacific Region on Global Health Security di Bangkok, Senin (2/12/2024).

 

Ravindra menilai, jika Indonesia dan negara-negara di Asia Pasifik dapat berbagi informasi dan data pengembangan vaksin berbasis mRNA, kawasan ini akan menjadi lebih mandiri dalam ketahanan kesehatan.

 

"Terutama melalui platform mRNA, dengan memetakan potensi virus, urutan genetiknya, serta memantau bagaimana vaksin akan berkembang dan menyebar seiring waktu," tambah politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.

 

Ia mendorong pengembangan kapasitas lokal dalam produksi vaksin mRNA di kawasan Asia Pasifik. Ravindra berharap hal ini akan memperkuat kapasitas regional untuk mengembangkan vaksin berbasis mRNA secara mandiri.

 

"Biopharma, seperti yang kita ketahui, telah disetujui oleh WHO sebagai penerima teknologi transfer mRNA. Ini dapat menjadikan Biopharma sebagai hub untuk vaksin berbasis mRNA," terangnya.

 

Ravindra juga menekankan bahwa keberhasilan respons terhadap pandemi tidak dapat dijalankan dalam kesendirian. Menurutnya, kawasan Asia Pasifik harus bertindak bersama untuk memastikan negara-negara dapat mempertahankan kapasitas keamanan kesehatan mereka.

 

"Misalnya melalui penilaian eksternal bersama. Kami juga percaya seharusnya ada pendanaan penyediaan pandemi secara bersama-sama. Jadi, ini juga penting untuk diperhatikan di kawasan Asia Pasifik," tutup Ravindra. (hal/aha)

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...