Komisi IV Soroti Pentingnya Kementan Reformasi Sektor Pertanian dan Status WDP dari BPK

04-12-2024 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman, saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Farhan/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menekankan pentingnya reformasi sektor pertanian demi mencapai efisiensi dan keberlanjutan dari setiap program kerja Kementerian Pertanian (Kementan). Sebab itu, dengan berbagai tantangan sekaligus peluang besar yang akan dihadapi, ia mendorong Kementan untuk memanfaatkan penuh sumber daya yang dimiliki guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Pernyataan ini disampaikannya dalam agenda Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Memperkuat argumentasinya, dirinya menyoroti soal status laporan keuangan Kementan yang mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024.

 

Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan adalah fondasi bagi keberhasilan program-program strategis di sektor pertanian. "Dalam delapan tahun terakhir, kita selalu mendapatkan opini WTP. Saya berharap kementerian segera menindaklanjuti rekomendasi BPK agar kembali ke jalur yang benar," ungkap Alex.

 

Di sisi lain, ia mengkritisi rendahnya capaian pengembangan sejumlah komoditas utama seperti kelapa, pinang, cengkeh, dan karet, yang hanya mencapai sekitar 50 persen, dari target yang telah ditentukan oleh pemerintah. Menurutnya, komoditas ini seharusnya menjadi prioritas lantaran berperan penting mendukung ekonomi biru sekaligus agenda perdagangan karbon yang tengah digaungkan pemerintah.

 

Rendahnya capaian di sektor ini, jelasnya, harus menjadi evaluasi sebagai landasan perbaikan perencanaan dan pelaksanaan di tahun mendatang. "Kalau kita bicara ekonomi biru dan carbon trading, maka pengelolaan kawasan pertanian seperti kelapa dan pinang menjadi kunci utama. Kementerian harus lebih fokus dan konsisten dalam menjalankan program ini," tegasnya. (ums/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi IV: Harusnya Menhut Bersikap Tegas Kawasan Hutan Lindung Jadi PSN di PIK 2
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembangunan kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pariwisata Tropical Coastland diPantai Indah Kapuk(PIK) 2 menjadi polemik, khususnya ketika...
Ancaman Deforestasi, Firman Sayangkan Buka Lahan 20 Juta Hektare Hutan untuk Sumber Pangan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo merasa prihatin atas terancamnya luasan serta kelestarian hutan Indonesia. Keprihatinan...
Cegah Korupsi, Arif Rahman: SOP dan Tata Kelola Program MBG Harus Transparan
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden...
Slamet Ingatkan Program Buka Lahan Hutan 20 Juta Ha Agar Dirancang Matang
08-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Rencana pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membuka lahan hutan seluas 12 hingga 20...