BKSAP dan NDI Bahas Pengembangan Open Parliament dengan Dukungan AI

15-01-2025 / B.K.S.A.P.
Anggota BKSAP DPR RI, Amelia Anggraini menerima delegasi dari National Democratic Institute (NDI) dalam sebuah pertemuan resmi di Ruang Pimpinan BKSAP, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/1/2025). Foto : Runi/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima delegasi dari National Democratic Institute (NDI) dalam sebuah pertemuan resmi di Ruang Pimpinan BKSAP, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/1/2025). Pertemuan ini membahas pentingnya digitalisasi dan Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung pengembangan Open Parliament.

 

Anggota BKSAP DPR RI, Amelia Anggraini, yang menerima langsung delegasi NDI, menjelaskan bahwa lembaga think tank tersebut berperan penting dalam mendukung parlemen dan kongres di Amerika Serikat, serta memiliki perhatian besar terhadap berbagai isu global.

 

“NDI ini semacam lembaga think tank oleh Kongres dan Parlemen di AS. Mereka tidak hanya fokus pada isu Open Parliament, digitalisasi, dan AI, tetapi juga memiliki perhatian terhadap hak asasi manusia, tata kelola pemerintahan yang baik, perubahan iklim, dan kesetaraan gender,” ujar Amelia dalam wawancara usai pertemuan.

 

Ia menambahkan bahwa pengembangan Open Parliament melalui digitalisasi dan AI diharapkan mampu meningkatkan integrasi antara anggota DPR dengan staf pendukung, serta antara anggota DPR dengan konstituen dan publik.

 

“Ini sangat baik untuk mengembangkan sistem Open Parliament dan digitalisasi parlemen kita. Namun, tentu hal ini perlu dibahas lebih lanjut dengan pimpinan dan Sekretariat DPR, karena menyangkut sistem pendukung di lembaga DPR ini,” kata legislator Fraksi Partai Nasdem tersebut.

 

Amelia juga mengungkapkan bahwa salah satu poin menarik dalam pertemuan ini adalah berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai sistem yang telah diterapkan oleh NDI di parlemen AS untuk menyampaikan informasi kepada publik tentang kinerja para anggota parlemen.

 

“Yang menjadi ketertarikan NDI adalah karena Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah mengimplementasikan Open Parliament. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki komitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas parlemen,” pungkas Amelia, yang juga merupakan anggota Komisi I DPR RI.

 

Dengan dukungan teknologi digital dan AI, pengembangan Open Parliament di Indonesia diharapkan semakin memperkuat tata kelola parlemen yang terbuka, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan publik. (pun/aha)

BERITA TERKAIT
BKSAP Jembatani Kerja Sama Pendidikan dan Teknologi antara RI dan Kuba
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Indonesia dan Kuba telah memperkuat hubungan bilateral yang terjalin sejak 1960. Pada tahun 2025 ini, hubungan diplomatik...
Indonesia-Australia Sepakat Tingkatkan Investasi dan Kerja Sama Pendidikan
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) kembali menggelar pertemuan dengan duta besar negara sahabat. Kali ini,...
BKSAP Bahas Empat Bidang Strategis Kolaborasi RI dan Belarus
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengadakan pertemuan kehormatan (courtesy call) dengan...
BKSAP dan WFD Sepakat Tingkatkan Kolaborasi Legislasi dan Perubahan Iklim
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, bertemu dengan delegasi dari Westminster Foundation...