Memaksakan Pelaksanaan UN Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Kebaikannya

19-04-2013 / KOMISI X

Menunda Ujian Nasional (UN) di Kalimantan Timur itu lebih baik dari pada melaksanakan sesuatu dengan persiapan yang kurang baik dan  tidak sempurna. Bila UN tetap dipaksakantentu berdampak lebih banyak mudaratnya jika dibanding denga kebaikannya.

Demikian dikatakan Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR Syamsul Bachri saat melakukan peninjauan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (18/4) siang.

Komisi X DPR memahami betul Keputusan Gubernur Kalimantan Timur yang menunda pelaksanaan UN, sebab merupakan kebijakan yang cukup baik dan patut dihargai. Penundaan  dilakukan karena masih banyaknya SMA dan SMK sederajat yang belum menerima soal ujian.

Syamsul  mengatakan, walaupun UN ditunda dia tetap berharap agar semua siswa maupun orang tua murid tidak patah semangat serta tidak merasa berkecil hati. “ Teruslah belajar agar kalian berhasil lulus dengan nilai yang baik, apapun nanti yang dikatakan pemerintah terima saja dengan hati tulus dan terbuka, “ harapnya

Ditegaskan, tidak ada suatu keberhasilan tanpa  tantangan, sebab orang yang berani menghadapi tantangan biasanya merekalah yang berhasil sebagai orang yang sukses

Hal yang sama dikatakan anggota Tim Komisi X  Reni Marlinawati, bahwa setiap peristiwa pasti ada kebaikan dikemudian hari. Karena itu, dia berharap untuk tetap berprasangka baik, sebab sukses seseorang bukan ditentukan seberapa cerdas kemampuan IQ, tetapi seberapa berani dan memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan.

“ Modal kesuksesan itu 20 persen kecerdasan atau IQ, sedangkan 80 persen keberanian, oleh karena itu dalam situasi apapun kita harus tetap berani dan harus tetap semangat. Keterlambatan UN ini mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kalian, karena kalian masih mempunyai waktu yang cukup banyak jika dibandingkan dengan teman-teman kalian yang sudah melaksanakan UN,” ungkap politisi PPP ini. 

Lebih lanjut dia mengatakan, jika dirinya Mendikbud, UN akan dibatalkan. Pasalnya UN ini sudah membuat keresahan yang cukup berat bagi anak-anak maupun orang tua murid. (Spy)

BERITA TERKAIT
Komisi X Dukung Penguatan Kelembagaan Bagi Pendidikan Nonformal dan Informal
06-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi X DPR RI menyatakan dukungannya terhadap penguatan kelembagaan yang mengurusi pendidikan nonformal dan informal di Indonesia....
Legislator Minta Empat Kementerian Ini Jangan Kena Efisiensi Anggaran
06-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad Alaydrus, meminta pemerintah untuk tidak menerapkan kebijakan efisiensi anggaran...
Komisi X Siap Perjuangkan Aspirasi Guru demi Pendidikan Berkualitas
06-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi X DPR RI menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi para guru guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan...
Ketua Komisi X Soroti Kendala PDSS di Berbagai Sekolah
06-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan keprihatinannya terhadap kendala dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan...