Tingkatkan Check and Balances di Tubuh BI
10-08-2009 /
PIMPINAN
Ketua DPR Agung Laksono mengatakan, tingginya suku bunga kredit membawa dampak negative terhadap usaha kecil menengah. “Wiraswasta yang mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) terkena dampak dari tingginya bunga kredit,â€kata Agung Laksono didampingi Deputi Senior Bank Indonesia Darmin Nasution, saat mengadakan jumpa pers dengan wartawan, di ruang Pimpinan, Senin (10/8).
Pada pertemuan tersebut, Agung mengatakan, harus ada peningkatan check and balances di Bank Indonesia guna menjamin proses mekanisme di BI. “perlu peningkatan dan mengoptimalisasikan fungsi dan keberadaan dari badan supervisi BI karena saat ini sudah selesai masa kerjanya karena itu pemerintah perlu segera mengajukan nama baru kepada DPR agar segera diproses di Komisi terkait,â€terangnya.
Agung menjelaskan, DPR menaruh perhatian serius terhadap divestasi anak perusahaan BI karena masalah ini masih belum tuntas. “divestasi anak perusahaan Bank Indonesia yang menurut UU harus sudah diserahkan atau diakhiri pada tanggal 15 Januari 2009,â€terangnya.
Deputi Gubernur BI mengatakan, pihaknya optimis terhadap pertumbuhan perekonomian saat ini. triwulan III pergerakan kegiatan dan modal dana dalam perkembangannya akan lebih baik dari sebelumnya. faktor berikutnya, juga terlihat pada perdagangan minyak mentah, minyak kelapa sawit, batu bara dan hasil-hasil pertambangan lainnya dimana kecenderungannya harganya semakin membaik.
“Hal tersebut dapat memperbaiki kinerja ekspor Indonesia dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, disamping itu permintaan konsumsi dalam negeri juga membaik,â€paparnya.
Terkait investasi, jelasnya, masih belum memberikan dampak yang berarti, meskipun pertumbuhan investasi semakin baik karena kenaikan ekspor dan permintaan dalam negeri namun kelihatannya masih ditutup dengan produksi dari kapasitas yang ada.
Dia menambahkan, untuk tahun mendatang inflasi diperkirakan akan meningkat karena itu perlu di kaji kebijakan moneter ketat guna menekan inflasi. “perkiraan ini diharapkan dapat di masukkan didalam RAPBN 2010,â€terangnya. (vivi)