DPR Nilai Perpustakaan Belum Dapat Perhatian Penuh
Ketua Komisi X DPR RI, Agus Hermanto menilai perpustakaan di Indonesia belum mendapat perhatian dari semua pihak.
Hal tersebut dikatakan Agus yang juga Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi X saat melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Arsip dan Perspustakaan Jawa Tengah, Andriani dan jajarannya di Kantor Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jumat (7/6)
Turut serta dalam Kunjungan Spesifik Komisi X ke Badan Arsip dan Perpustkaan Provinsi Jawa Tengah di Semarang, antara lain Asman Abnur (F-PAN), Parlindungan Hutabarat (F-PD), Albert Yaputra (F-PD), Popong Otje Djundjunan (F-PG), Oelfah A.S. Hermanto (F-PG), Harbiah Salahuddin (F-PG), Puti Guntur Soekarno (F-PDIP), Rohmani (F-PKS), Nasrullah (F-PAN), dan Djamal Aziz (F-Hanura).
Menurut Agus, tidak banyak orang memperhatikan perpustakaan sehingga baik anggaran maupun dukungan apapun harus diperhatikan sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca masyarakat.
“Anggaran dari pemerintah pusat untuk perpustakaan memang cukup kecil tapi tetap dialokasikan ke sejumlah wilayah, walaupun masih terdapat kekurangan,” kata politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Agus menjelaskan, bahwa secara umum perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Dapat dikatakan bahwa perpustakaan memiliki peran dan posisi yang strategis dalam membangun peradaban bangsa,” jelas Agus.
Perpustakaan di Jawa Tengah, kata Agus, sudah cukup baik tapi masih cukup banyak kekurangannya seperti fasilitas ruang baca, kondisi di perpustakaan yang kurang sejuk, dan peralatan komputer yang kurang banyak.
Agus menilai, minat baca masyarakat Jawa Tengah khususnya Semarang sudah cukup tinggi tapi belum sesuai dengan harapan sejumlah pihak. Menurutnya, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, harus dilakukan berbagai sosialisasi.
Dari data yang disampaikan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, pengunjung perpustakaan dari tahun 2010 hingga 2012 terus meningkat. Tahun 2010, sebanyak 433.665 pengunjung. Tahun 2011, 517.148 pengunjung, dan 2012 sebanyak 754.219 pengunjung.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menjelaskan bahwa kunjungan kerja spesifik Komisi X ini adalah dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Dewan khususnya fungsi pengawasan untuk meninjau secara langsung sarana prasarana, manajemen pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah serta anggaran yang dialokasikan dari APBN, yang selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Sedangkan, tujuan kunjungan kerja spesifik ini, kata Agus, untuk mendapatkan masukan berupa data-data faktual tentang kondisi sarana prasarana perpustakaan dan arsip daerah, serta kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah.
Terkait dengan upaya peningkatan minat baca masyarakat di Provinsi Jawa Tengah, dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah, Andriani menjelaskan, bahwa Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah telah memberikan bantuan berupa 1.000 buku dan rak secara bertahap ke seluruh desa.
"Hingga kini, baru perpustakaan di 7.500 desa dan 600 kelurahan di Jateng yang mendapat bantuan dari kami," kata Andriani.
Selain itu, Badan Arsip dan Perpustakaan Jateng juga mempunyai empat unit mobil perpustakaan keliling yang harus menjangkau semua daerah.
"Tahun ini, kami mendapat kesempatan untuk melakukan perubahan pengadaan mobil perpustakaan keliling," ujarnya.
Ia mengklaim sudah ada sekitar 2.500 perpustakaan desa yang mendapat bantuan sarana dan prasarana kearsipan.
"Kami juga memberikan pelatihan tentang pengarsipan kepada sekretaris desa dan perangkat desa yang desanya menerima bantuan dari kami," katanya. (sc), foto : sc/parle/hr.