Kemitraan Global Pondasi Dasar Capai Pembangunan Berkelanjutan

12-06-2013 / B.K.S.A.P.

Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI  Ida Ria Simamora menyatakan bahwa kemitraan global merupakan pondasi dasar untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kemitraan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan terbelakang.

Hal itu dikatakanketika mewakili BKSAP dalam acara simposium The Preparing for the 2014 Development Cooperation Forum Ethiopia High Level Symposium, di UN Economic Commission for Africa (UNECA) Conference Center, Addis Ababa – Ethiopia (6-7/6). Indonesia menjadi salah satu dari 12 negara anggota Inter Parliamentary Union (IPU) yang terpilih untuk mengikuti simposium ini.

“Kemitraan global harus diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan, mempromosikan pembangunan berkelanjutan serta memastikan kesejahteraan bagi semua golongan masyarakat. Kemitraan global juga bisa melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat, parlemen, civil society organization dan diikuti oleh proses konsultasi yang inklusif, serta disesuaikan dengan strategi pembangunan nasional di masing-masing negara,” jelas IdaRia.

Peranan swasta dan bisnis, tambah Ida, juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan peran swasta di Indonesia yang telah melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai kontribusi. Kontribusi itu diantaranya dengan dibukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, pelatihan dan peningkatan kapasitas.

“Indonesia memiliki regulasi yang mengharuskan setiap perusahaan swasta untuk menggunakan konten lokal, sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Kolaborasi efektif antara pemerintah daerah, pemerintah pusat dan sektor privat merupakan pondasi dasar menuju suksesnya Millenium Development Goals (MDGs) 2015,” tambah anggota Komisi VI ini.

Terkait dengan pencapaian MDGs, Ida menyatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen serius untuk mencapai MDGs 2015. DPR membentuk panja khusus menangani MDGs. Hingga saat ini, nilai Ida, Indonesia telah berhasil mencapai beberapa target, diantaranya penurunan angka kemiskinan, peningkatan sumber air bersih, peningkatan layanan kesehatan, dan kenaikan angka partisipasi perempuan di sektor publik dan pendidikan.

Dalam acara bertema ‘Renewed Global Partnership for Development for a Post-2015 Era’ itu, juga membahas mengenai kerangka kerjasama antara negara Selatan-Selatan yang meliputi negara-negara berkembang. Kerjasama antara sesama negara berkembang dianggap sebagai salah satu sumber alternatif pembiayaan dana pembangunan global, disamping adanya bantuan dari negara maju atau donor tradisional.

Wacana ini disambut baik oleh sebagian besar peserta simposium. Di masa depan, partisipasi emerging countries seperti Indonesia, China, India, dan negara lainnya diharapkan dapat ikut mendukung tercapainya kemitraan global yang lebih efektif. (sf)/foto:doc/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Rencana Trump Relokasi Warga Palestina Upaya Pembangkangan Hukum dan Norma Internasional
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam dengan keras atas rencana Trump...
Bertemu Ormas dan Lembaga Peduli Gaza, DPR RI Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Palestina
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI terus berkomitmen menjadi rumah bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Badan Kerja...
Sidang OECD Parliamentary Network, BKSAP: Persoalan Perubahan Iklim Prioritas Utama
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di Paris, Perancis...
BKSAP Tegaskan Investasi Hijau Kunci Atasi Perubahan Iklim
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) hadir dalam Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di...