Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka (FPDIP) meminta pihak kepolisian tidak menggunakan kekerasan terhadap jurnalis yang meliput penolakan BBM.

"Kita minta Ketua DPR memberikan perhatian atas jatuhnya korban jurnalis Ternate dan Jambi yang tertembak saat meliput demonstrasi penolakan BBM," tegasnya saat Pengambilan keputusan tentang Perubahan atas UU No. 19 tahun 2012 tentang APBN TA 2013 dipimpin oleh Ketua DPR Marzuki Alie, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senin (17/6).

Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi mendorong kenaikan harga kebutuhan pokok mencapai Rp. 200 ribu. "Kenaikan sebesar 1500 rupiah mencapai 30 persen, bahkan pekerja formal tidak semua menerima BLSM," katanya.

Dia menambahkan, hanya 4.6 persen masyarakat yang menikmati BLSM. "Bahkan data BPS 15 Penduduk memiliki pendapatan lebih besar 1 juta, sementara 30 persen dibawah satu juta, mereka itu tidak terkena BLSM," ujarnya.

Rieke menegaskan, seharusnya ada program ekonomi rakyat dengan menyusun sebuah program PRODESA yang mampu mengcover sekitar 38 ribu desa di Indonesia. "mohon dipertimbangkan kenaikan harga BBM ini akan memukul mayoritas Indonesia," tambahnya.(si)/foto:odjie/parle/iw.