Peluang Tingkatkan Hubungan Ekonomi dan Perdagangan dengan PNG Cukup Besar
Ketua DPR Marzuki Alie di ruang kerjanya Lantai III, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6) siang menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Papua New Guinea (PNG) Peter O’ Neill. Menurut Ketua DPR, PM O’Neill baru terpilih tahun 2012 lalu sebagai Perdana Menteri PNG yang baru dari Partai Nasional. Kunjungannya ke Indonesia dalam rangka meningkatkan hubungan kedua negara tetangga, meski kedua negara sudah lama menjalin hubungan baik, namun dalam berbagai bidang khususnya hubungan ekonomi kedua negara masih rendah.
Karena itu, kata Ketua DPR, PM O Neil membawa rombongan yang cukup besar ke Indonesia dengan mengajak serta para bisnisman dalam rangka memfasilitasi peningkatan hubungan kedua negara. Dalam pertemuan ini juga dibahas kemungkinan meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara, apalagi PNG memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa seperti emas, nikel termasu gas dan minyak bumi.
PM O’ Neill dalam pertemuan ini juga mengundang Pertamina dan beberapa perusahaan migas lain untuk berinvestasi di PNG. Seperti diketahui hubungan perdagangan Indonesia-PNG masih sangat rendah sekitar 260 juta USD, terdiri ekspor sekitar 200 juta USD dan impor sekitar 60 juta US dolar sehingga peluang untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi memiliki ruang yang besar, apalagii PNG jumlahh penduduknya hanya 7 juta orang. Sementara sumber daya alam yang besar menjadi peluang Indonesia untuk berinvestasi di PNG.
Saat ditanya tentang kehadiran Menteri PU Djoko Kirmanto yang menyertai kehadiran rombongan PM Peter O Neil, menuut Ketua DPR , kapasitas Menteri PU mendampingi selama kunjugan PM PNG di Indonesia. Sebelumnya saat PM Australia berkunjung ke Indonesia, tamu negara ini didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas.
Pada pertemuan ini pula, PM Peter O Neil mengundang Ketua DPR untuk bisa berkunjung ke Papua New Guinea. Sebab kunjungan parlemen juga penting dalam meningkatkan hubungan kedua negara.
Menjawab pertanyaan mengenai perbatasan kedua negara, Marzuki Alie mengatakan soal perbatasan tidak ada masalah, sudah lama diselesaikan antar kedua negara. Bahkan kedua negara sudah membuka lintas perbatasan antara kota terdekat dua negara, sehingga masyarakat perbatasan kedua negara telah menjalin hubungan langsung dengan berdampingan secara damai. (mp)/foto:iwan armanias/parle.