Komisi V Kaget 477 Pintu Perlintasan KA Tidak Dijaga

23-07-2013 / KOMISI V

Tim Kunjungan Spesifik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur dan Angkutan Lebaran 2013, Komisi V DPR RI terkaget-kaget mendapat informasi, ada 477 pintu perlintasan resmi kereta api yang tidak dijaga di wilayah Daops VIII. Sejumlah anggota mempertanyakan kondisi ini karena dinilai membahayakan pengguna jalan yang bersinggungan dengan rel kereta.

"Angka 477 pintu perlintasan KA tidak dijaga ditambah 126 pintu perlintasan liar, itu angka yang serius. PT KAI perlu memberi perhatian pada kondisi ini, apalagi angka kecelakaan di pintu perlintasan setiap tahunnya cukup tinggi, buktinya tadi malam di Lamongan terjadi kecelakaan di lintasan tidak dijaga, 3 meninggal," kata anggota Komisi V Zulkilfli Anwar dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan PT KAI Daops VIII di Stasiun Pasar Turi, Jatim, Senin (22/7/13).

Politisi FP Demokrat ini memberi solusi menjalin kerja sama dengan Pemda setempat karena ia meyakini sejumlah pintu perlintasan baru muncul karena proses pembangunan, termasuk perumahanan yang berkembang pesat. "Kadaops VIII bagus-baguslah hubungan dengan Pemda. Datangi bupati, walikota, gubernur sampaikan apa yg tidak bisa dijaga. Kita tahu banyak perumahan sering membuka jalur perlintasan baru dan itukan izinnya diberikan Pemda," tandasnya.

Sementara itu anggota Komisi V Agung Budi Santoso meminta langkah segera perlu disiapkan terutama pada saat kepadatan kendaraan di jalan raya meningkat pesat pada saat Lebaran nanti. Disamping itu jangka panjang PT KAI perlu mempelajari dengan serius ide untuk meninggikan jalur transportasi rel ini.

"Saya mendapat informasi ternyata biaya membuat underpass dan fly over pada setiap persinggungan kereta api dengan kendaraan lain jauh lebih mahal dari pada kita naikkan saja semua jalur rel ini. Kita minta PT KAI lebih konkrit menggarap hal ini," imbuhnya.

Direktur Operasi PT KAI Herlianto yang hadir dalam pertemuan tersebut mengakui sulit untuk menjaga seluruh pintu perlintasan. Pada saat arus mudik ini telah diambil sejumlah langkah diantaranya, menambah jumlah petugas terutama di perlintasan yang ramai pada saat Lebaran, memasang spanduk peringatan atau lampu tanda bahaya pada pintu yang tidak dijaga.

"Kira beberapa menit sebelum kereta melintas lampu ini otomatis akan menyala memberi peringatan kepada siapa saja yang akan melintas," kata dia. Pada bagian lain ia juga memaparkan pada Lebaran kali ini PT KAI meneruskan kebijakan tidak ada penumpang berdiri dan nama pemegang tiket harus sesuai KTP. "Langkah ini tahun lalu terbukti berhasil menghadang calo di stasiun dan terbukti meningkatkan kenyamanan penumpang," lanjutnya.

Pertemuan ditutup dengan meninjau sejumlah fasilitas di Stasiun Pasar Turi. Ketua Tim Kunjungan Spesifik Muhidin M. Said mendapat kehormatan untuk melepas kereta Kertajaya yang akan berangkat menuju Stasiun Senen, Jakarta. (iky)

BERITA TERKAIT
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...
Komisi V Soroti Hambatan Anggaran dan Infrastruktur Kota Serang
05-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi V DPR RI menerima RDPU audiensi dari Komisi IV DPRD Serang pada Rabu (5/2/2025) di Ruang...