Fraksi PPP Kritisi Kesejahteraan Petani
Dalam Pidato Presiden tentang RAPBN 2014, disebutkan pemerintah menargetkan swasembada untuk lima komoditas pangan yang meliputi beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi pada tahun 2014. Namun semua produk tersebut masih impor. Pemerintah juga akan menciptakan surplus beras 10 juta ton. Namun, bagaimana langkah mencapainya masih perlu mendapat perhatian. Sebab, dalam RAPBN 2014 pemerintah hanya mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk pembangunan jalan dan irigasi pedesaan.
"Kami menilai, bagaimana itu bisa tercapai jika anggaran hanya sekian banyaknya. Bahkan selama ini, perhatian pemerintah terhadap kebutuhan petani seperti alat dan sarana produksi masih kurang mendapat perhatian," jelas Juru Bicara dari Fraksi PPP Epyardi Asda pada Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Selasa (20/8).
Terkait dengan sektor pendidikan yang anggarannya dialokasikan sebesar 20 persen telah berjalan dalam beberapa tahun ini. Pertanyaan Fraksi PPP, “Sejauh mana anggaran tersebut membawa kemajuan bagi kualitas pendidikan dan SDM Indonesia.Kenyataannya menunjukkan bahwa sekolah masih mahal, pungutan sekolah terjadi terus dan infrastruktur sekolah banyak yang rusak, sehingga kualitas SDM kita masih tertinggal," cecar Anggota Komisi V ini.
Fraksi PPP juga mengkritisi anggaran untuk infrastruktur yang terus meningkat, namun peningkatan ini masih jauh dari yang dibutuhkan untuk memenuhi kualitas infrastruktur. Fraksi PPP juga mempertanyakan program pembangunan transportasi massal. Pasalnya tidak ada tolak ukur yang jelas soal program ini.
"Berapa kilometer yang dibangun setiap tahunnya, berapa yang dapat dialiri listrik, berapa yang diaspal. Semua kemajuan ini harus terukur dengan jelas," pinta Epyardi. (sf)/foto:wahyu/parle/iw.