Pergantian Panglima TNI Untuk Menuntaskan Reformasi TNI
Proses uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) terhadap calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki urgensi dan arti yang penting. Pergantian calon Panglima merupakan bagian dari rangkaian proses penyempurnaan penuntasan agenda reformasi TNI yang sudah berjalan sejak tahun 1999.
“Pergantian Panglima untuk menuntaskan menyempurnakan agenda reformasi TNI,” kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, saat memimpin fit and proper test Jenderal TNI Moeldoko sebagai Calon Panglima TNI, Rabu (21/8).
Komisi I memberikan aspresiasi kepada TNI terhadap komitmennya dalam pelaksanaan agenda reformasi TNI. “Kita lihat TNI di Indonesia menjadi kekuatan pertahanan negara yang semakin profesional dan semakin sebangun sejalan dengan prinsip demokrasi dan hak asasi masusia,” katanya.
Mhfhudz menjelaskan bahwa sejak 2010 TNI telah memulai Program Modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang merupakan satu program sangat strategis dan dilandasi oleh Rencana Strategis (Renstra) modernisasi alutsista menuju Minimum Essencial Forses yang dikembangkan dalam 3 tahapan rensta.
Menurut Mahfudz, Laksamana TNI Agus Suhartono hampir menyelesaikan renstra tahap I dan diujung penyelesaian renstra tahap I ini ada transisi kepemimpinan ke Panglima yang baru.
“Tentunya tahun 2015 Panglima yang baru akan memulai renstra tahap II, sehingga ketika rentra Tahap I ini bisa dituntaskan pada fase transisi ini akan menentukan keberlanjutan dan kesuksesan renstra modernisasi alutsista tahap II , yang akan dipimpin dan diarahkan panglima yang baru nanti,” imbuh. (as) foto:ry/parle