Perlu Tim Bayangan Untuk Kuasai Inalum

17-10-2013 / KOMISI VI

Persiapan pengambilalihan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada 1 Nopember 2013 masih dipertanyakan Komisi VI. Sejauh mana pemerintah menyiapkan tim bayangan yang akan mengoperasikan PT. Inalum pasca-serah terima dari perusahaan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA).

Anggota Komisi VI DPR Chaeruman Harahap (F-PG) mempertanyakan kesiapan tim bayangan tersebut dalam rapat Panja Inalum Komisi VI, Rabu (16/10). Rapat menghadirkan Kemenperin, Kemenkeu, dan Kemen BUMN yang selama ini mengatur teknis pengambilalihan Inalum ke pihak pemerintah Indonesia. Rapat sendiri dipimpin Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto (F-PG).

Tim bayangan yang dimaksud adalah dewan direksi dan komisaris baru yang mengisi PT. Inalum. Termasuk di dalamnya upaya pengamanan pengambilalihan tersebut oleh aparat keamanan. “Bagaimana persiapan kita, sudah adakah direksi bayangan,” tanya Chaeruman dalam rapat tersebut. Tim bayangan itulah yang selama ini mengawasi hari demi hari menjelang pengambilalihan. “Demi merah putih perundingan harus sudah maksimal dilakukan.”

Pada bagian lain Chaeruman juga mempertanyakan kepada pemerintah perihal bagian keuntungan yang bisa diterima Pemda setempat. Selama ini sumber daya alam di Asahan sudah dieksplotir selama perusahaan itu beroperasi. Harus ada pembagian yang adil bagi daerah. Masyarakat di Sumatera Utara, lanjut Khaeruman, juga perlu dihargai. Mereka berhak mendapat perhatian pemerintah setelah Pt. Inalum diambil alih pemerintah Indonesia. (mh)/foto:iwan armanias, odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...