Komisi V Dukung Kaltara Punya Kantor SAR Sendiri

31-10-2013 / KOMISI V

Tantangan geografis serta lalu lintas transportasi baik di darat, laut dan udara yang padat membuat resiko kecelakaan di Provinsi Kaltara tergolong tinggi. Untuk meningkatkan respon tanggap terhadap kecelakaan/bencana  provinsi termuda ini patut memiliki kantor SAR (Search and Rescue) sendiri.
 
"Selama ini Pos SAR Tarakan dibawah koordinasi Kantor SAR Balikpapan. Melihat tantangan ke depan sebaiknya Provinsi Kaltara punya Kantor SAR sendiri," kata Hetifah anggota Tim Kunker Komisi V DPR, saat rapat di Kantor Gubernur, Tanjung Selor, Kaltara, Rabu (30/10/13).

Untuk menanggulangi keadaan darurat saat ini sudah berdiri Pos SAR Tarakan dengan 16 orang tenaga penyelamat. Mereka harus siaga menghadapi tantangan di wilayah dengan luas 72.567,49 km2 yang memiliki 1 bandara internasional dan 7 bandara perintis. Tidak seperti provinsi lain sebagian besar penduduk juga mengandalkan transportasi sungai, ditambah pelayaran internasional dari Laut Cina Selatan yang melintas di perairan provinsi pemekaran dari Kaltim ini.

"Kita tentu tidak mau terlambat  dalam merespon keadaan darurat di perbatasan dengan Sabah dan Serawak Malaysia Timur," lanjut politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.

Sementara itu Kepala Kantor SAR Balikpapan Hendra Sudirman menjelaskan saat ini koordinasi dengan Pos SAR Tarakan sejauh ini masih berlangsung baik. Hanya saja ia menyebut kalau mencermati tantangan di lapangan dan membandingkan dengan petugas dan peralatan pendukung memang jauh dari memadai.

"Sebaiknya memang ada Kantor SAR sendiri di Kaltara sebagai Unit Pelaksana Teknis Basarnas sehingga sumber daya akan dilengkapi. Respon terhadap kecelakaan juga akan lebih cepat," jelasnya.
 
Ia juga menyebut dalam pelaksanaan tugas di lapangan petugas Pos Tarakan tidak jarang bertemu dengan rescuer dari negara tetangga Malaysia. Kalau bicara SDM ia meyakini timnya dapat menandingi tetapi kalau bicara kelengkapan (alut) sudah tertinggal. Ini menurutnya juga mempengaruhi respon dilapangan.

"Kita tentu tidak mau saat menyelamatkan warga negara kita di perbatasan ternyata didahului oleh tim SAR dari negara lain," demikian Hendra. (iky)

BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...