Komisi V Dukung Kaltara Punya Kantor SAR Sendiri
Tantangan geografis serta lalu lintas transportasi baik di darat, laut dan udara yang padat membuat resiko kecelakaan di Provinsi Kaltara tergolong tinggi. Untuk meningkatkan respon tanggap terhadap kecelakaan/bencana provinsi termuda ini patut memiliki kantor SAR (Search and Rescue) sendiri.
"Selama ini Pos SAR Tarakan dibawah koordinasi Kantor SAR Balikpapan. Melihat tantangan ke depan sebaiknya Provinsi Kaltara punya Kantor SAR sendiri," kata Hetifah anggota Tim Kunker Komisi V DPR, saat rapat di Kantor Gubernur, Tanjung Selor, Kaltara, Rabu (30/10/13).
Untuk menanggulangi keadaan darurat saat ini sudah berdiri Pos SAR Tarakan dengan 16 orang tenaga penyelamat. Mereka harus siaga menghadapi tantangan di wilayah dengan luas 72.567,49 km2 yang memiliki 1 bandara internasional dan 7 bandara perintis. Tidak seperti provinsi lain sebagian besar penduduk juga mengandalkan transportasi sungai, ditambah pelayaran internasional dari Laut Cina Selatan yang melintas di perairan provinsi pemekaran dari Kaltim ini.
"Kita tentu tidak mau terlambat dalam merespon keadaan darurat di perbatasan dengan Sabah dan Serawak Malaysia Timur," lanjut politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.
Sementara itu Kepala Kantor SAR Balikpapan Hendra Sudirman menjelaskan saat ini koordinasi dengan Pos SAR Tarakan sejauh ini masih berlangsung baik. Hanya saja ia menyebut kalau mencermati tantangan di lapangan dan membandingkan dengan petugas dan peralatan pendukung memang jauh dari memadai.
"Sebaiknya memang ada Kantor SAR sendiri di Kaltara sebagai Unit Pelaksana Teknis Basarnas sehingga sumber daya akan dilengkapi. Respon terhadap kecelakaan juga akan lebih cepat," jelasnya.
Ia juga menyebut dalam pelaksanaan tugas di lapangan petugas Pos Tarakan tidak jarang bertemu dengan rescuer dari negara tetangga Malaysia. Kalau bicara SDM ia meyakini timnya dapat menandingi tetapi kalau bicara kelengkapan (alut) sudah tertinggal. Ini menurutnya juga mempengaruhi respon dilapangan.
"Kita tentu tidak mau saat menyelamatkan warga negara kita di perbatasan ternyata didahului oleh tim SAR dari negara lain," demikian Hendra. (iky)