Pemerintah Harus Perhatikan Pendidikan Anak-anak TKW
Para tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri telah meninggalkan hak asuh dan pendidikan anak-anaknya selama bertahun-tahun. Perkembangan fisik dan mental para anak TKW tersebut terganggu. Bahkan, data BKKBN menyebutkan 1,5 juta anak TKW tidak mengenyam pendidikan usia dini. (PAUD).
Anggota Komisi IX Okky Asokawati (F-PPP) yang dihubungi Senin (11/11), berkomentar, ini masalah krusial yang harus melibatkan banyak sektor. Selama ini, Komisi IX belum pernah membahas secara khusus masalah tersebut dengan Menakertrans. Ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan, memang, sangat minim. Sementara mereka butuh perbaikan ekonomi bagi keluarganya.
Okky mengakui, anak yang ditinggal ibunya bekerja selama bertahun-tahun sangat berdampak pada perkembangan anak-anaknya. Seperti diketahui, ibu adalah guru pertama bagi anak. Ketika guru pertamanya hilang, mereka mendapat pengasuhan dari kakek neneknya atau paman dan bibinya. Pendidikan dari keluarga besarnya itu, kata Okky, cenderung permisif. Tidak sebaik pendidikan dari orangtua intinya.
“Kemenakertrans dan BNP2TKI, memang, tidak pernah menyoroti hal itu,” ujar Okky. Ia menambahkan, ternyata perbaikan ekonomi keluarga TKW tidak berkorelasi positif pada pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Untuk itu, ketika para ibu telah memutuskan menjadi TKW, maka perlu dipikirkan oleh pemerintah soal cara pengasuhan anak-anak TKW.
Pendidikan bagi keluarga besarnya perlu diberikan, bagaimana harus mengasuh anak-anak TKW yang ditinggal ibunya bertahun-tahun. Okky menandaskan, bagaimana pun anak-anak TKW itu adalah SDM potensial bagi bangsa ini ke depan.
“Memang harus ada kerjasama lintas sektoral yang cukup baik untuk membahas ini. Pemerintah, baik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN, BNP2TKI, dan Kemenakertrans harus konsen memperhatikan pendidikan anak-anak TKW ini.”
Ketika ditanya, perlukah merubah cara pandang para ibu agar lebih mementingkan pendidikan anak daripada mengejar ekonomi dengan menjadi TKW, Okky menjawab, butuh waktu yang sangat panjang untuk merubah cara pandang para TKW itu. Perlu penjelasan konfrehensif pula untuk menyadarkan para TKW. (mh)/foto:iwan armanias/parle.