DPR Dorong Pemerintah Jaga Volatilitas Rupiah
Dewan terus mendorong pemerintah untuk tetap menjaga volatilitas kurs Rupiah paling tidak mendekati Asumsi APBN tahun anggaran 2014.
Dalam kaitan tekanan terhadap rupiah, yang terjadi sepanjang tahun 2013. Dewan menyampaikan keprihatinannya. pasalnya rata-rata kurs rupiah sudah berada di level Rp. 12 ribu lebih jauh diatas patokan dalam APBN. "Pemerintah dan pelaku usaha perlu mewaspadai dampak gejolak kurs rupiah terhadap perekonomian dalam negeri,"terang Ketua DPR Marzuki Alie saat menyampaikan Pidato Pembukaan masa persidangan III, di Gedung Nusantara II, Rabu, (15/1).
Disisi lain, lanjut Marzuki, momen depresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat memberi peluang peningkatan ekspor non migas pada tahun 2014. "harga produk ekspor Indonesia cukup kompetitif di pasar internasional. Pemerintah harus mampu mencapai target ekspor non migas dalam tahun 2014 diatas 100 miliar dollar, sebagaimana yang pernah dicapai pada tahun 2012," jelasnya.
Masih dalam kaitan dengan pelaksanaan APBN 2014, Dewan, paparnya, menaruh perhatian terhadap upaya mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. "Setiap tahun pemerintah selalu menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur tetapi tetap belum memadai sebagaimana yang kita harapkan," katanya.
Dia mengatakan, Dewan sudah mengetahui sasaran yang hendak dicapai dari prioritas infrastruktur 2014, tetapi dewan meminta pemerintah benar-benar melaksanakan kebijakan untuk mendukungnya, antara lain seperti pembangunan sarana dan prasarana penghubung antar dan menuju koridor ekonomi dan virtual domestic interconnectivity, mengurangi backlog dan bottleneck sektor transportasi, serta penuntasan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MWW tahap I dan II berikut jaringan transmisinya.
"Dewan meminta pemerintah meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur karena bersifat lintas sektor," tambahnya. (si)/foto: eka hindra/parle/od.