Komisi VII DPR Dan PT PLN Medan Sepakat Menyelesaikan Krisis Listrik
Dewasa ini sektor ketenagalistrikkan menghadapi berbagai tantangan akibat adanya gap yang besar antara supply-demand listrik. Khususnya di Propinsi Sumatera Utara, akibatnya terjadi krisis listrik.
Demikian dikatakan Ketua komisi VII DPR Sutan Bhatoegana, keterangan ini disampaikan pada saat melakukan rapat dengan Dirut Operasi Jawa Bali Sumatera IGN Adnyana pada saat kunjungan spesifik di ruang rapat rumah dinas Gubernur Medan Sumatera Utara, Senin (3/3) sore.
Ketua komisi VII DPR Sutan Bhatoegana menambahkan, kondisi ini seolah menjadi beban lebih bagi masyarakat, karena disisi lain sebagian masyarakat di Propinsi Sumatera Utara sedang terkena musibah erupsi Gunung Sinabung.
Sutan Bhatoegana juga mengemukakan, bahwa persoalan krisis listrik ini, Komisi VII DPR betul-betul ingin mendapatkan informasi terkini guna dapat menyelesaikan persoalan krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara ini.
Dikatakan juga bahwa pengelolaan sistem kelistrikan mengingat rasio elektrifikasi di Sumatera Utara tahun 2013 relatif besar yaitu 89,6 persen ,namun disisi lain Propinsi ini justru mengalami krisis listrik.
Sutan Bhatoegana menambahkan dalan kesepakatan bersama yang telah dibahas adalah mengenai kebutuhan listrik Sumatera Utara adalah sebesar 1700 MW di tahun 2014, kekurangan pasokan listrik tahun 2014 adlah sekitar 330 MW diluar cadangan daya yang dibutuhkan bila terjadi gangguan dan/atau pemeliharaan pembangkit.
Dia mengatakan rencana solusi pemenuhan kekurangan pasokan listrik antara lain dari tambahan pasokan PT Inalum dari 90 MW menjdi 135 MW, butuh dukungan pemerintah dn DPR, ditargetkan tanggal 3-10 Maret 2014, penyelesaian pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan gangguan pembangkit 180 MW (PLTGU Belawan GT 2.2 + HRSG+steam turbin diperkirakan beroperasi tanggal aw0 Maret 2014 perlu dukungan dari DPR dan pemerintah.
Penyelesaian pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan gangguan pembangkit 75 MW (PLTU Labuhan Angin 2 diperkirakan beroperasi tanggal 10 Maret 201, dan juga segera mempercepat penyelesaian proyek PLTU Nagan Raya unit 2 sebesar 60 MW dalam tahap pengujian mulai tanggal 10 Maret 2014 COD. Bulan April 2014 untuk unit 1 dan Juni untuk unit 2.
Sementara Dirut Operasi Jawa Bali Sumatera IGN Adnyana mengatakan uapaya mengatasi defisit pasokan jangka pendek adalah tambahan pasokan PT Inalum dari 90 MW menjadi 135 MW,juga butuh dukungan pemerintah dan DPR guna mempercepat penyelesaian proyek PLTU Nagan Raya 2X95 MW.
Penyelesaian pekerjaan masalah sosial juga menjadi kendala antara lain pembanguan SUTT 275 KV Binjai Pangkalan Susu masih ada sengketa tanah antar ahli waris, pencurian besi tower oleh orang tak dikenal, tidak diijinkan oleh warga untuk mendirikan tower walaupun tanah suidah dibebaskan, tegasnya. (Spy)