Komisi I Setuju Reklamasi Bangunan Gudang Mesiu AL Tanjung Priok
Komisi I DPR menyatakan setuju untuk mereklamasi semua bangunan yang ada dilokasi ledakan gudang mesiu AL di Tanjung Priok. Pasalnya lokasi tersebut berada di tempat yang sangat strategis dalam kacamata pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan memang harus dipertahankan untuk masa depan.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanudin usai memimpin peninjauan ke lokasi ledakan mesiu di pangkalan AL Tanjung Priok, Kamis (6/3).Tim Komisi I DPR memang tidak bisa masuk kelokasi terjadinya ledakan amunisi tersebut, sebab dibutuhkan waktu 3 hari untuk bisa meng-cooling down sisa-sisa bahan peledak.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, mengenai berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun kembali tempat tersebut, serta bagaimana kemampuan negara untuk membiayai, bisa dianggarkan dalam APBN-Perubahan.
Menurutnya, semua Fraksi di DPR sudah sepakat untuk segera melakukan upaya-upaya ini agar TNI Angkatan Laut khususnya Armada Barat bisa melakukan tugas dan fungsinya dengan baik.
Sebelumnya, para wakil rakyat di Komisi I DPR menyatakan ikut belasungkawa atas meninggalnya satu orang prajurit, tiga orang kritis, delapan puluh tujuh luka-luka dalam peristiwa meledaknya amunisi di Markas Kopasaka Pondok Dayung Tanjung Priok JakartaUtara.
DikatakanHasanudin, gudangmesiu tersebutmemang sudah tua peninggalan dari jaman Belanda yang digunakan untuk menyimpan amunisi, dan yang meledak memang bukan hanya amunisi ringan saja seperti pistoltetapi juga senapan panjang.
“ Yang terjadi blasting keatas dan kesamping dengan getaran yang cukup keras padahal didalamnya ada TNT yang jumlahnya ratusan butiryang memicu terjadinyaledakan,” ujarnya.
Mengutip hasil penelitian tim ahli yang melakukan pengamanan,penyebab ledakan tersebut kemungkinan tidak ada sabotase, juga tidak ada kelalaian tetapi karena umur bunker yang sudah terlalu tua. Saat ituterjadi arus pendek dan menyebabkan panas kemudian temperatur didalam gudang menjadi tinggi, yang mengakibatkan kebakaran.
Upaya-upaya pemadaman sudah dilakukan oleh para prajurit tetapi kecepatan suhu yang tidak terkejar, sehingga prajurit yangberada dilokasi tersebut menjadi korban.(Spy) foto:ray/parle